REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Lawatan liar yang dilakukan lima Nahdliyin ke Israel hingga bertemu dengan Presiden negara Zionis itu, Isaac Herzog, menuai kontroversi di tengah gempuran mematikan terhadap puluhan ribu warga Gaza, Palestina.
Sumber kuat Republika.co.id, menyebutkan sebelum isu ini mencuat ke permukaan, kunjungan tersebut tidak terlepas dari sosok Niruban Balachandran. Menurut sumber tersebut, Niruban lah yang diduga kuat menjadi broker keberangkatan lima intelektual Nahdliyin itu.
Lantas siapa Niruban Balachandran?
Dikutip dari laman resmi Itrek dan sejumlah sumber, berikut ini sejumlah fakta seputar Niruban dan keterikatannya dengan Indonesia:
Pertama, Niruban adalah sosok penting di balik dialog dan pemahaman antara warga Israel dan Indonesia. Pakar kebijakan luar negeri dan praktisi perdamaian. Niruban telah aktif dalam mendukung dan mempromosikan hubungan antara Israel dan Indonesia selama bertahun-tahun. Untuk memperkuat hubungan antara warga Israel dan Indonesia.
BACA JUGA: Benarkah Harut Marut Malaikat Pendosa yang Dipotong Sayapnya? Berikut Pendapat Para Ulama
Kedua, sebelum bergabung dengan East-West Center, Niruban memimpin portofolio pemberian dana hibah lingkungan global Charles Stewart Mott Foundation di Flint, Michigan.
Ketiga, Niruban membentuk kemitraan dan kolaborasi dengan organisasi-organisasi seperti Pabrik Perdamaian, Nas Daily Global, dan sejumlah lembaga di Indonesia, memperluas jangkauan dan dukungan untuk memajukan dialog lintas agama dengan umat Islam Indonesia.
Keempat, Niruban adalah seorang pembuat perubahan yang diakui dalam gerakan pembangunan perdamaian global, dengan afiliasi di U.S. Institute of Peace, Varieties of Peace Network, dan Harvard Divinity School's Religions & the Practice of Peace Alumni Leadership Network.
Kelima, dia adalah Truman Security Fellow dan dinobatkan sebagai Pemimpin Generasi Penerus Keamanan Nasional oleh New America Foundation. Tulisannya telah dipublikasikan di Yale Global, The Jerusalem Post, Tablet, dan The Jakarta Post, di antara media-media bergengsi lainnya.
Keenam, Niruban Balachandran adalah Petugas Pemantau Proyek di Bank Dunia, di mana portofolionya mencakup program-program sosial, perkotaan, pedesaan, dan ketahanan bencana di Indonesia. Dia bekerja di Bank Dunia di Indonesia selama 7 tahun, memimpin program-program pembangunan desa, tata kelola pemerintahan, dan perlindungan lingkungan.
Ketujuh, sebagai warga negara Amerika Serikat yang lahir dan dibesarkan di Los Angeles, kariernya telah berlangsung selama lebih dari satu dekade di bidang pengembangan kapasitas, penelitian ilmu sosial, kebijakan luar negeri, dan pembangunan internasional di Cina dan Asia Tenggara.
Kedelapan, Balachandran adalah pemenang Innovation Challenge dari Bank Dunia dan The International Society for Human Ethology's Linda Mealey Award. Beliau banyak dipublikasikan di jurnal ilmiah dan media di seluruh dunia, dan fasih berbahasa Inggris, Indonesia, Mandarin, dan Prancis. Beliau mengenyam pendidikan di Amerika Serikat dan Inggris, dan pernah menempuh pendidikan di Rutgers dan LSE.