Selasa 16 Jul 2024 19:55 WIB

Reaksi Ulama Aswaja saat Ditanya, Apakah Alquran Makhluk?

Alquran adalah kalam Allah SWT yang terjaga dari penyimpangan.

Ilustrasi Alquran
Foto: Republika.co.id
Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa huru-hara terkait kontroversi khalqul Qur'an ("Alquran adalah makhluk") terjadi pada era Dinasti Abbasiyah, yakni sejak masa Khalifah al-Maˋmun, al-Mu'tashim, hingga al-Watsiq. Ini merupakan satu diantara sekian banyak pertikaian dalam tubuh umat Islam yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Suatu pendapat semestinya diadu dengan pendapat lain pula. Namun, kala itu yang terjadi adalah, penguasa berpihak pada pendapat tertentu dan bahkan menjadikannya ideologi resmi. Kemudian, pandangan ini dipaksakan kepada setiap warga. Itulah awal sebuah petaka.

Baca Juga

Kenyataannya, Alquran adalah firman Allah (Kalamullah) yang secara jelas memiliki bukti-bukti konkret. Prof Abdul Yazid Abu Zaid Al Ajami dalam buku Akidah Islam Menurut Empat Madzhab menjelaskan, Imam Abu Hanifah dalam Al-Fiqh al-Akbar menyebut, Alquran adalah Kalamullah yang tertulis dalam lembaran-lembaran.

Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ia terpelihara dalam dada orang-orang yang dipilih Rabb semesta alam. Adapun tulisan Alquran adalah makhluk, bacaan Alquran juga makhluk. Penuturan lafaz Alquran pun adalah makhluk. Namun, tetap saja, Alquran bukanlah makhluk.

Manusia berbicara dengan alat dan huruf, sementara Allah SWT berbicara tanpa alat dan huruf sehingga huruf adalah makhluk. Kalamullah bukanlah makhluk.

Lebih dari itu, Imam Abu Hanifah juga mengetahui bahaya pandangan yang menyatakan bahwa Alquran adalah makhluk. Suatu ketika, ada seseorang datang ke Masjid Kufah untuk menanyakan masalah ini.

Murid-murid Abu Hanifah tidak memberi jawaban, saat itu Abu Hanifah sedang berada di Makkah.

Selanjutnya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement