Ahad 14 Jul 2024 11:10 WIB

Pesan Rasulullah untuk Para Hafiz Alquran

Para penghafal Alquran hendaknya merenungkan hadis Rasulullah SAW ini.

Ilustrasi Alquran
Foto: Republika.co.id
Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap Muslim mesti menghafal ayat-ayat Alquran. Sebab, hafalan itu menjadi salah satu rukun sahnya shalat wajib--yang tak lain rukun Islam kedua. Minimal, seorang yang mengaku beragama Islam hafal surah al-Fatihah. Kemudian, kemampuan itu disusul dengan menghafal surah-surah pendek.

Tidak ada teks suci yang dapat dengan mudah dihafal selain Alquran. Rasulullah Muhammad SAW memberikan panduan bagi siapapun umatnya yang ingin menghafal Alquran. Pertama-tama, beliau menganjurkan agar mereka banyak-banyak membaca Alquran. Hal ini penting agar hafalan tidak mudah lesap dari ingatan.

Baca Juga

Dalam sebuah hadis sahih riwayat Bukhari-Muslim, seperti diperoleh dari Abu Musa RA, Nabi SAW bersabda. "Bacalah senantiasa Alquran. Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di genggaman-Nya, sungguh Alquran itu mudah hilang dari ingatan, melebihi unta lepas dari ikatan di sendinya."

Ada berbagai metode menghafal Alquran. Namun, semua itu bermuara pada satu hal: rutinkanlah membaca Alquran.

Menurut Ahmad Fuad Effendy dalam Sudahkah Kita Mengenal Alquran? spiritualitas seorang mukmin akan kian meningkat seiring dengan seringnya ia membaca Alquran. Apalagi, bila ia terus melatih kemampuannya dalam menghafal Alquran.

"Ketika melakukan shalat malam, saat kita biasanya ingin berlama-lama menikmati dialog dan kebersamaan dengan Allah, hafalan-hafalan ayat dan doa sangat membantu kita menciptakan situasi yang kita inginkan. Dengan hafalan-hafalan itu, kita bisa mengamalkan zikir kapan saja dan di mana saja," kata dia.

Keutamaan hafiz

Pendiri Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat, mengatakan, para penghafal Alquran juga akan memberikan keberkahan bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya. Allah SWT akan mengangkat kehormatan orang tua dari anak-anaknya yang menghafal Alquran. Rabb semesta alam juga akan menjaga jasad para penghafal Kitab-Nya tetap utuh dalam kubur hingga hari kiamat tiba.

Sosok yang akrab disapa UAH itu menjelaskan, Allah SWT akan membuka seluruh pintu surga yang bagi para penghafal Alquran. Dia juga memanggil seluruh anggota keluarga para hafiz agar mereka berbondong-bondong masuk ke dalam jannah.

Bagaimanapun, menurut UAH, tak semua para penghafal Alquran akan mendapatkan kemuliaan tersebut. Mereka terbagi ke dalam tiga kelompok. Salah satunya adalah hafiz yang zalim dalam perilakunya.

Jenis yang pertama ini mampu menghafal Alquran dan bahkan membacanya dengan benar sesuai dengan kaidah, tetapi perilakunya menyimpang dari ajaran Kitabullah. "Yang zalim ini menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Seperti ada orang yang hafal qulhuallahu ahad, dia hafal surahnya, sempurna membacanya, cuma sayang tidak digunakan dalam hidupnya. Lisannya bisa mengucapkan, 'semua agama itu sama,'" tutur UAH mencontohkan.

Para penghafal Alquran yang kedua adalah yang belum bisa mengamalkan ajaran Kitabullah untuk kemaslahatan umat. Mereka sebatas menghafal dan mengambil manfaatnya bagi diri sendiri.

Adapun yang ketiga, yakni orang yang mampu menghafal Alquran dan menyegerakan untuk melaksanakan ajaran dari setiap ayat suci yang dihafalnya dalam kehidupan sehari-hari. Inilah kelompok yang sejatinya akan mendapatkan kemuliaan dari Allah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement