Jumat 12 Jul 2024 05:59 WIB

Terima Kasih Santri NU untuk Almarhum Ustadz Yazid Jawas, Ahlul Qiblat, dan Doa Ketua MUI

Ustadz Yazid Jawas wafat pada Kamis (11/7/2024)

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Tangkapan layar pada youtube, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Ustadz Yazid Jawas wafat pada Kamis (11/7/2024)
Foto: Tangkapan layar
Tangkapan layar pada youtube, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Ustadz Yazid Jawas wafat pada Kamis (11/7/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas wafat pada Kamis (11/7/2024). Kabar itu diumumkan oleh Ustadz Firanda Andirja Abidin. Almarhum rencananya akan dikebumikan di Makam Los Empang, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Keluarga besar Ustadz Firanda Andirja dan tim UFA Official turut berduka cita atas wafatnya guru kami tercinta Ustadzuna Yazid bin Abdul Qadir Jawas," demikian keterangan di akun Instagram resmi Ustadz Firanda dikutip Republika.co.id di Jakarta, Kamis siang WIB.

Baca Juga

Atas wafatnya tokoh salafi tersebut, Ketua Aswaja Center Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, turut mendoakan almarhum. Dikutip dari akun resmi Kiai Ma’ruf, dia mendoakan Ustadz Yazid Jawas sebagai berikut:

انا لله وانا اليه راجعون

Telah Wafat Ustadz Yazid Jawas.

اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه وأكرم نزله ووسع مدخله واغسله بالماء والثلج والبرد ونقه من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس

“Ya Allah ampunilah dia, kasihi, dan maafkan dia, muliakanlah turunnya, perluas liang kuburnya, mandikanlah dengan air, salju, dan dingin, dan bersihkanlah dari kesalahan sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran.”

Tidak hanya menyampaikan doa mendalam dan tulus, Kiai Ma’ruf bahkan menyampaikan terima kasih dan jasa besarnya terhadap kaum santri-santri Nahdliyin. Dia menulis sebagai berikut:

“Jazahullah kepada beliau yang mengajak para santri untuk membuka kembali kitab-kitab hadits karya-karya ulama Syafiiyah.”

Dia mengatakan, meski tidak mengenal secara personal, tetapi dia banyak mendalami karya-karya almarhum dari sejumlah bukunya yang berisi kritik terhadap amaliah NU. Salah satu buku tersebut adalah “Surat Yasin”

“Saya tidak kenal beliau secara personal. Namun sekitar tahun 2010 ada jemaah beliau di Surabaya yang menyodorkan Buku karya Ust Yazid Jawas, Buku tentang Hadis-Hadis Surat Yasin. Awal membaca buku ini darah saya terasa 'serr serr serr' karena apa yang saya amalkan salah semua, menurut pandangan beliau.”

“Saya tidak serta merta menolak isi buku tersebut. Juga tidak merasa diri saya harus keluar dari amaliah yang saya jalani sejak di Pondok. Tapi saya cek satu persatu hadisnya di beberapa kitab Takhrij. Rupanya Ust Yazid Jawas hanya mengambil pendapat dari Al Hafidz Ibnu Jauzi dan Syekh Albani. Sementara penilaian hadis dari ulama lain tidak beliau sebutkan,” kata Kiai Ma’ruf dalam akun resminya.

Kiai Ma'ruf mengatakan...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement