Kamis 11 Jul 2024 08:12 WIB

Konflik dengan Militer Kian Memanas, Rabi Yahudi: Apa Gunanya Israel Berdiri?

Para rabi mengeluarkan pernyataan sikap bersama untuk menentang wamil.

Ribuan pria Yahudi ultra-Ortodoks bentrok dengan polisi Israel pada Ahad (30/6)
Foto:

Pada Selasa, Gallant meresmikan wajib militer bagi 3.000 orang Haredim. Surat kabar Israel, Israel Hayom, merinci bahwa setengah dari jumlah tersebut akan berusia antara 18 dan 21 tahun, sementara 40% akan berusia antara 21 dan 24 tahun. Sementara, 10% sisanya berusia antara 24 dan 26 tahun.

Gallant mengumumkan bahwa penerbitan perintah wajib militer dapat dimulai paling cepat bulan depan. Pada akhir Juni, Mahkamah Agung Israel dengan suara bulat memutuskan wajib militer bagi warga Yahudi Haredi, dan menghentikan semua subsidi dan dana yang dialokasikan untuk lembaga-lembaga yang tidak mematuhi keputusan tersebut, dengan menegaskan bahwa negara tidak memiliki wewenang untuk membebaskan mereka.

Pengadilan memutuskan bahwa rezim tersebut melakukan penegakan selektif yang tidak sah. Adanya pengecualian terhadap Yahudi Heredi dinilai merupakan pelanggaran serius terhadap supremasi hukum dan prinsip yang menyatakan bahwa semua individu setara di hadapan hukum. Di tengah-tengah perang yang melelahkan, beban ketidaksetaraan menjadi lebih berat dari sebelumnya.

Kebutuhan akan lebih banyak tenaga kerja membuat Kabinet Perang membahas perpanjangan dinas militer di tentara Israel pada Ahad lalu. Dinas militer tentara akan diperpanjang menjadi tiga tahun, seperti yang dilaporkan oleh lembaga penyiaran Israel, Kan.

Gallant telah meminta kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 21 Juni lalu untuk menetapkan tanggal untuk sesi mendesak untuk mempelajari kemungkinan memperpanjang wajib militer menjadi tiga tahun. Hal tersebut menekankan bahwa realitas keamanan yang baru mengharuskan untuk menemukan cara untuk melanjutkan upaya perang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement