Senin 01 Jul 2024 15:11 WIB

Biasanya Orang Terkena Musibah Sedih, tapi Nabi Ayyub & Cucu Nabi Yusuf Malah Lakukan Ini

Nabi Ayyub merupakan teladan bersabar dan bersyukur.

 Gua kesabaran Nabi Ayyub
Foto:

Namun di tengah keterpurukan itu, istri Nabi Ayyub yang tidak lain adalah cucu Nabi Yusuf tetap membersamainya. Dia adalah Rahmah binti Afraim bin Yusuf bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.

Rahmah selalu menemani Nabi Ayyub, memberinya makan, membersihkan luka, dan selalu mendoakannya. Suatu ketika Rahmah berdialog dengan sang suami. Dia berkata, wahai Ayyub, engkau adalah nabi yang mulia, utusan Allah, mintalah kepada Allah agar penyakit ini disembuhkan-Nya.

Mendengar perkataan itu, Nabi Ayyub mengatakan, dirinya tidak enak meminta seperti itu kepada Allah. Sebabnya, dia sudah lama diberi kenikmatan. Kemudian kenikmatan itu membuatnya selalu bersyukur. Dan kini dia diberi sakit dan cobaan, dan itu pun menjadi penyebabnya tetap bersyukur di kala sedih.

Penjelasan tersebut sesuai dengan firman Allah dalam Surah Hud ayat 9-11 berikut ini

وَلَئِنْ أَذَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِنَّا رَحْمَةً ثُمَّ نَزَعْنَٰهَا مِنْهُ إِنَّهُۥ لَيَـُٔوسٌ كَفُورٌ

wa la`in ażaqnal-insāna minnā raḥmatan ṡumma naza’nāhā min-h, innahụ laya`ụsung kafụr

9. Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.

وَلَئِنْ أَذَقْنَٰهُ نَعْمَآءَ بَعْدَ ضَرَّآءَ مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ ذَهَبَ ٱلسَّيِّـَٔاتُ عَنِّىٓ ۚ إِنَّهُۥ لَفَرِحٌ فَخُورٌ

wa la`in ażaqnāhu na’mā`a ba’da ḍarrā`a massat-hu layaqụlanna żahabas-sayyi`ātu ‘annī, innahụ lafariḥun fakhụr

10. Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata: “Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku”; sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga,

إِلَّا ٱلَّذِينَ صَبَرُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ

illallażīna ṣabarụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāt, ulā`ika lahum magfiratuw wa ajrung kabīr

11. kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.

Dalam kondisi berpenyakit yang berbau busuk dan menyakitkan dirinya, Nabi Ayyub melapor kepada Allah bahwa dirinya diganggu setan dengan kepayahan dan kepedihan (Shad:41). Kemudian Allah memerintahkan sang nabi untuk menendang suatu tanah, kemudian dari situ muncullah air yang sejuk (Shad ayat 42). Nabi Ayyub memerintahkan Ayyub untuk mandi dan minum dengan air tersebut. Kemudian sembuhlah penyakitnya.

Bersyukur di kala susah

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement