Jumat 05 Jul 2024 23:34 WIB

Kemlu: Toleransi dan Moderasi Beragama di RI Merupakan Kekuatan Bangsa

Toleransi di Indonesia jadi contoh negara lain

Warga Katolik Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Kayutangan, Kota Malang menyediakan halaman sebagai tempat agar umat Muslim dapat melaksanakan sholat Idul Fitri , Sabtu (22/4/2023). Lokasi gereja ini berada di sekitar Masjid Jami Kota Malang.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Warga Katolik Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Kayutangan, Kota Malang menyediakan halaman sebagai tempat agar umat Muslim dapat melaksanakan sholat Idul Fitri , Sabtu (22/4/2023). Lokasi gereja ini berada di sekitar Masjid Jami Kota Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Toleransi dan moderasi beragama merupakan kekuatan yang dimiliki bangsa Indonesia.

“Karena nilai-nilai toleransi beragama, moderasi beragama, itu merupakan kekuatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang belum tentu dimiliki oleh negara-negara lain,” kata Direktur Diplomasi Publik Direktorat Jenderal dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Ani Nigeriawati dalam konferensi pers yang diadakan oleh Institut Leimena di Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Baca Juga

Ani mengatakan bahwa hal-hal yang sudah dipraktikkan di Indonesia saat ini dalam membangun kehidupan yang harmonis antarumat beragama menjadi satu hal yang sering kali menjadi referensi negara-negara mitra Indonesia.

“Kita dilihat oleh banyak negara, kita mampu memimpin di dalam konteks tersebut, dengan apa yang sudah kita lakukan, dan bagaimana kita melibatkan unsur-unsur non-pemerintah,” jelas Ani tentang membangun keharmonisan antar umat beragama di Indonesia.

Karena itulah, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Institut Leimena untuk menyelenggarakan Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) pada 10-11 Juli 2024 di Jakarta dengan tema “Multi-faith Collaborations in an Inclusive Society”.

Konferensi tersebut berfokus pada pemahaman akan kolaborasi multi agama dimana orang-orang dari berbagai agama dan kepercayaan bisa saling belajar dan bekerja sama, dengan tetap mengakui dan menghormati perbedaan agama dan kepercayaan mereka, dalam mengatasi masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama.

Selain itu, Ani juga menyampaikan bahwa Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Kementerian Agama akan menyelenggarakan Dialog Lintas Agama ke-8 antara Indonesia dan Austria di Bandung pada 8-9 Juli 2024.

Ani menyebutkan bahwa delegasi Austria akan berkunjung ke Mesjid Istiqlal dan melaksanakan konser musik orgel di Gereja Katedral Jakarta sebelum berpartisipasi dalam dialog tersebut.

Pihak Kemlu juga akan mengajak delegasi Austria tersebut untuk berkunjung ke kampung moderasi beragama di kawasan Bandung Wetan untuk bertemu dengan Forum Kerukunan Umat Beragama.

Mereka juga akan mengajak delegasi Austria tersebut untuk berdiskusi dengan para pemuda dari berbagai macam agama sekaligus juga memiliki keahlian di berbagai macam bidang di Indonesia, agar bisa melihat langsung para pemuda yang berbeda agama dan budaya tersebut bisa bersatu untuk membangun komunitas yang kuat di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement