Jumat 28 Jun 2024 15:49 WIB

Penghuni Masjid Tenda Gaza dan Cita-Cita Syahid Bersama Alquran

Jika wafat ingin dalam keadaan menghafal Alquran

Masjid Tenda di Gaza
Foto:

Bagi Iman, Afnan, dan Aya, tanggal 4 Juni adalah hari besar mereka. Iman Asem, 34 tahun dengan gelar sarjana Hukum Islam, termasuk di antara enam wanita yang membacakan Alquran sekaligus. Mengungsi dari rumahnya di lingkungan Al-Zaytoun di Gaza utara, dia sekarang tinggal di kamp Abu Ammar Al Zawaida, tempat masjid tenda berada.

Meskipun kehidupan mereka sangat berbeda dan kondisi di dalam tenda sangat keras, dimana suhu sekarang mencapai lebih dari 35 derajat. Tanpa kenyamanan, istirahat dan keamanan di tengah pemboman, Iman mengatakan dia tetap bersyukur atas keberadaan masjid sementara yang mereka miliki.

“Allah telah menganugerahkan kepada kita sebuah masjid tenda, yang merupakan bekal yang Dia berikan kepada kita untuk memiliki tempat sholat di tempat pengungsian, meskipun hanya tenda. Banyak kamp yang tidak memiliki fasilitas seperti itu,” kata Iman.

“Alquran adalah sahabat dan sahabat bagi mereka yang tidak mempunyai sahabat. Kapanpun jiwa dan hati kita merasa lemah, kita berpaling kepada Alquran untuk memberi kita energi dan kemampuan untuk tetap tabah dalam menghadapi cobaan besar ini.”

Afnan Heles, seorang siswi SMA di Kota Gaza sebelum perang, kini menghabiskan sebagian besar waktunya di tenda masjid.

“Setelah perang dimulai, semua aktivitas rutin kami, termasuk pendidikan, terhenti. Tapi, Allah memberi kompensasi kepada kami di kamp kami dengan tenda sholat,” katanya.

“Meski hanya tenda, saya menghabiskan seluruh waktu saya di sana untuk menghafal, mengkaji, mengaji, dan mengajarkan Alquran kepada para santri.”

Bagi Aya Qalaja, 29 tahun, tenda masjid adalah cahaya penuntun. Setelah membaca seluruh Alquran dari hafalan dua kali sebelumnya, masjid tenda membantunya meninjau dan memantapkan hafalannya.

Aya memuji komitmen mereka untuk menghafal Alquran atas dukungan guru mereka, Khadijah, yang mendorong mereka untuk terus melanjutkan meskipun dalam keadaan sulit.

Shaymaa menambahkan, Khadijah selalu mengingatkan mereka untuk mengaji dengan ikhlas, memohon kepada Allah untuk mengakhiri perang dan meringankan perjuangan mereka.

“Kami percaya bahwa semakin dekat kami dengan Alquran dan semakin banyak kami menghafal, semakin dekat kami untuk mengakhiri perang dan penderitaan, Insya Allah,” ujar dia. 

photo
Israel kembali menggempur Jalur Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata pada Jumat (1/12/2023) pagi. - (Tim Infografis Republika.co.id)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement