Jumat 28 Jun 2024 15:49 WIB

Penghuni Masjid Tenda Gaza dan Cita-Cita Syahid Bersama Alquran

Jika wafat ingin dalam keadaan menghafal Alquran

Masjid Tenda di Gaza
Foto:

Untuk mengembalikan kondisi seperti normal, Shaymaa dan orang lain di kamp pertama-tama beralih ke belajar dan mengajar anak-anak.“Tetapi sesuatu yang memberi kami banyak kekuatan adalah Alquran. Jadi kami harus mengembalikan Alquran,” katanya.

Mereka awalnya berkumpul di tenda Shaymaa, namun karena semakin banyak orang yang bergabung dengan lingkaran mereka atau halaqa, sebuah pertemuan keagamaan untuk mempelajari Islam dan Alquran, mereka membutuhkan ruang yang lebih besar. Saat itulah ide masjid tenda muncul, kata Shaymaa.

Bibinya, Khadijah, yang juga pengajar Alquran mereka, menghubungi berbagai organisasi untuk mendapatkan pendanaan, dan pada akhir Februari, mereka mampu membangun tenda yang didedikasikan untuk sholat dan halaqa Alquran. Mereka menamakannya “Ruang Doa Lingkaran Sabda Baik”.

photo
Pengungsi Palestina melaksanakan salat Jumat di samping reruntuhan Masjid Al-Islam, yang sebelumnya hancur akibat serangan udara Israel, di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, (24/5/2024). - (EPA-EFE/HAITHAM IMAD)

Masjid tenda dapat menampung pria dan wanita dari segala usia, mulai dari anak-anak berusia tiga tahun hingga orang lanjut usia berusia 70-an dan 80-an. Sesi perempuan diadakan pada hari Selasa dan Kamis mulai pukul 10.00 hingga adzan sekitar pukul 12.30, dengan sekitar 100 siswi berkumpul untuk menghafal dan mengaji.

Shaymaa mengatakan, beberapa orang telah memulai perjalanannya dalam menghafal Alquran, namun banyak pula yang memulainya pada masa perang.

“Yang memotivasi kami adalah pola pikir bahwa kami bisa wafat kapan saja. Kami ingin hal terakhir yang kami lakukan adalah menghafal Alquran dan bertemu Allah dengan itu di hati kami,” katanya.

Banyak wanita yang kehilangan orang yang mereka cintai merasa terhibur dengan berdoa agar pembacaan dan penghafalan Alquran mereka akan memberi pahala bagi mereka yang telah kehilangan.

Di masjid tenda, pembacaan Alquran setiap hari adalah hal biasa karena komunitas berupaya untuk membaca seluruh Alquran dalam satu kali duduk dan mempersiapkan diri untuk acara penting ini.

“Kami mempunyai hari ini, setiap bulan, di mana kami berkumpul untuk mendengarkan para peserta membaca bagian-bagian Alquran yang berbeda, sebanyak yang mereka bisa,” kata Shaymaa.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement