Selasa 25 Jun 2024 09:41 WIB

Menkes Arab Saudi: Berbagai Masalah Haji Diantisipasi dengan Baik

Arab Saudi akan terus tingkatan pelayanan kesehatan haji.

Jamaah Tunanetra. Sajeriah (65 tahun), jamaah haji tunanetra asal Pare-Pare sampai ke Tanah Suci, Selasa (14/5/2024). Sajeriah tiba di Arab Saudi dengan kondisi kesehatan yang baik dan siap menjalankan semua rukun haji.
Foto: Karta/Republika
Jamaah Tunanetra. Sajeriah (65 tahun), jamaah haji tunanetra asal Pare-Pare sampai ke Tanah Suci, Selasa (14/5/2024). Sajeriah tiba di Arab Saudi dengan kondisi kesehatan yang baik dan siap menjalankan semua rukun haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Arab Saudi Fahd bin Abdul Rahman Al-Jalajel menyatakan berbagai permasalahan soal kesehatan jamaah haji dari seluruh penjuru dunia di Arab Saudi mampu diantisipasi dengan baik.

"Secara khusus, sistem kesehatan menyediakan lebih dari 465.000 layanan perawatan khusus, termasuk 141.000 layanan kepada mereka yang tidak mendapatkan izin resmi untuk melaksanakan haji," katanya melalui keterangan di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Fahd menyoroti dampak positif dari respons cepat otoritas kesehatan dan dukungan efektif dari pasukan keamanan haji dalam mengelola dan mengurangi efek stres yang diakibatkan oleh hawa panas.

Secara umum ia mengaku puas terhadap kondisi kesehatan jamaah haji yang datang, meskipun ibadah haji diiringi dengan suhu tinggi yang dialami di berbagai lokasi di Tanah Suci.

Fahd juga mengungkapkan pihaknya telah menyediakan pemberian layanan kesehatan gratis kepada jamaah haji, bahkan sebelum kedatangan mereka, dengan program kesadaran di perbatasan udara, laut, dan darat.

"Sekitar 1,3 juta layanan pencegahan telah diberikan, termasuk deteksi dini, vaksinasi, dan perawatan medis setelah tiba," jelasnya.

Layanan kesehatan yang ditawarkan, kata dia, mencakup operasi jantung terbuka, kateterisasi jantung, dialisis, dan perawatan darurat, dengan total lebih dari 30.000 layanan ambulans, termasuk 95 operasi ambulans udara yang memastikan pemberian layanan kesehatan canggih di kota-kota medis di seluruh wilayah.

"Selain itu sistem kesehatan menyediakan hampir 6.500 tempat tidur dan kamar," lanjutnya.

Sayangnya pada perhelatan ibadah haji tahun ini, Fahd menyebut pihaknya mencatat sebanyak 1.301 jamaah haji dari seluruh dunia yang dinyatakan meninggal, dengan 83 persen diantaranya tidak memiliki izin resmi untuk melaksanakan haji, serta berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung, tanpa perlindungan atau kenyamanan yang memadai.

Selain itu di antara jamaah yang meninggal, ia menyebut terdapat beberapa orang lanjut usia dan individu dengan penyakit kronis. Untuk itu, Fahd mengucapkan perasaan turut belasungkawa terhadap jamaah haji yang meninggal di Tanah Suci.

"Semoga Allah menerima amal mereka dan memberikan pahala atas penderitaan mereka. Semua laporan telah dikompilasi, keluarga almarhum diberitahukan, dan identifikasi telah selesai, meskipun awalnya tidak ada informasi pribadi atau dokumen identifikasi. Proses yang tepat telah diikuti untuk identifikasi, pemakaman, dan penghormatan kepada almarhum, dengan sertifikat kematian yang diberikan," tutur Fahd bin Abdul Rahman Al-Jalajel.

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement