Wali Kota Haifa, Yona Yahav menggambarkan video tersebut sebagai teror psikologis dan menuntut rencana perlindungan bagi kotanya. Dia mengkritik komandan tentara Israel (IDF) karena tidak mengunjungi Haifa sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
“Saya menuntut pemerintah menyampaikan rencana pertahanan besar-besaran di Haifa dan menemukan solusi militer untuk menghilangkan ancaman yang ditimbulkan dari utara,” kata Yahav kepada stasiun radio Israel Reshet Bet.
BACA JUGA: Hotel di Jepang Tolak Warga Israel Terkait Kejahatan Perang IDF di Gaza
CNN telah menghubungi IDF untuk mengomentari video tersebut.
Hizbullah mengklaim video tersebut adalah episode pertama yang menunjukkan akan ada lebih banyak video yang muncul dari dalam wilayah Israel.
Seorang anggota parlemen Hizbullah di parlemen Lebanon yang merujuk pada video tersebut di postingan media sosialnya juga menyatakan akan ada lebih banyak lagi yang akan terjadi.
“Ini adalah apa yang diumumkan oleh partai (Hizbullah) dan Anda lihat, namun apa yang tersembunyi semakin besar dan semakin besar! Haifa dan seterusnya, seterusnya, dan melampaui Haifa,” kata Ibrahim Mousawi dalam postingannya.
Baca di halaman selanjutnya...