Rabu 19 Jun 2024 09:36 WIB

Peduli Palestina, PMI Kirim Ratusan Tenda Pengungsian ke Perbatasan Gaza

PMI berharap, semua akses bantuan kemanusiaan ke Gaza dapat dibuka permanen.

Foto - Aksi damai untuk Gaza dan Palestina di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Ahad (9/6/2024) .
Foto: Republika/Prayogi
Foto - Aksi damai untuk Gaza dan Palestina di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Ahad (9/6/2024) .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) kembali bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan lokal di Palestina untuk mengirimkan bantuan. Kali ini, lembaga yang berpusat di Jakarta itu akan menyalurkan sebanyak 500 unit tenda untuk para pengungsi di Jalur Gaza.

Kepala Markas Pusat PMI Arifin Muh Hadi mengatakan, ratusan tenda dengan bobot 40 ton itu diangkut ke wilayah perbatasan Mesir-Palestina. Pihaknya menggunakan tiga truk kontainer.

Baca Juga

Setiap unit tenda berukuran 4x4 meter persegi sehingga diharapkan dapat menampung satu keluarga. Menurut Arifin, kapasitas tersebut cukup ideal untuk jumlah maksimal empat sampai dengan lima anggota keluarga.

"Tenda-tenda keluarga bantuan PMI ini telah dilengkapi dengan tools kits sehingga warga pengungsi dapat mendirikan tendanya secara mandiri maupun dengan difasilitasi Tim Bulan Sabit Merah Mesir atau Bulan Sabit Merah Palestina," ujar Arifin Muh Hadi dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Pada Juni tahun ini, lanjut dia, PMI juga sedang memproses pengadaan 500 unit tanda lagi. Dengan demikian, hingga akhir bulan ini pihaknya dapat menyalurkan seribu tenda kepada para pengungsi Palestina di Jalur Gaza.

Arifin menjelaskan, hingga saat ini akses masuk ke Jalur Gaza melalui titik penyeberangan Rafah belum dibuka. Akan tetapi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim Logistik Bulan Sabit Merah Mesir agar bantuan dari Indonesia bisa melalui rute lain. Titik alternatif itu adalah Karam Abu Salem, yang disebut dapat dilewati dengan jumlah yang sangat terbatas.

"Atas nama PMI, kami menyampaikan banyak terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada para pendonor dan masyarakat Indonesia atas sumbangan dan bantuannya kepada saudara-saudara kita, warga pengungsi Palestina," ujarnya.

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menilai, keselamatan warga Palestina merupakan tanggung jawab seluruh warga dunia beradab. Akibat serangan Israel, situasi Jalur Gaza terus memburuk. Di tengah pelbagai kendala dan hambatan, menurut mantan wakil presiden RI ini, bantuan kemanusiaan tidak boleh terhenti.

"Kebutuhan tenda keluarga menjadi sangat prioritas, di samping kebutuhan pangan, air minum, dan pakaian," tegas sosok yang akrab disapa JK itu.

PMI menyerukan dibukanya akses kemanusiaan yang aman dan tanpa batas secara permanen ke dan dari Jalur Gaza. JK menegaskan, akses tersebut penting agar bantuan kemanusiaan dari pelbagai penjuru dunia dapat menjangkau rakyat sipil Palestina yang terdampak agresi Israel.

Saat ini, banyak pengungsi di Gaza yang terpaksa tidur di jalan-jalan dan tempat terbuka. Tak sedikit pula yang terlunta-lunta di bawah puing-puing reruntuhan bangunan yang hancur akibat diserang militer Israel (IDF).

"Kita tetap harus berupaya agar bantuan kebutuhan dasar para pengungsi, seperti bahan pangan, minuman, dan penampungan sementara, dapat didorong segera (sampai) ke warga di pengungsian. Karena itu, PMI berharap semua pintu akses bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dibuka permanen," tutur JK.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement