Rabu 19 Jun 2024 06:15 WIB

Murur di Muzdalifah Dinilai Sukses, Tak Banyak Jamaah Sakit di Pos Kesehatan

Tidak banyak jamaah yang sakit di pos kesehatan

Petugas kesehatan menyiapkan tabung oksigen di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Makkah, Arab Saudi, Rabu (12/6/2024). Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah menyiapkan empat tim tenaga kesehatan yang akan bertugas melayani jemaah saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi juga mempersiapkan safari wukuf bagi jamaah haji yang sakit dirawat di KKHI.
Foto:

Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jamaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.

“Skema murur diterapkan sebagai ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jamaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah. Jamaah cukup melintas di Muzdalifah dan langsung ke Mina,” kata Hilman.

Dijelaskan Hilman, area yang diperuntukkan bagi jamaah haji Indonesia seluas 82.350 meter persegi (m2). Pada 2023, area ini ditempati sekitar 183.000 jamaah haji Indonesia yang terbagi dalam 61 maktab. Sementara ada sekitar 27.000 jamaah haji Indonesia (9 maktab) yang menempati area Mina Jadid. Sehingga, setiap jamaah saat itu hanya mendapatkan ruang atau tempat (space) sekitar 0,45 m2 di Muzdalifah.

Sementara tahun 2024, Mina Jadid tidak lagi ditempati jamaah haji Indonesia. Sehingga, 213.320 jamaah dan 2.747 petugas haji akan menempati seluruh area Muzdalifah. Padahal, tahun ini juga ada pembangunan toilet yang mengambil tempat (space) di Muzdalifah seluas 20.000 m2. Sehingga, ruang yang tersedia untuk setiap jamaah hanya 0,29 m2.

"Tempat atau space di Muzdalifah menjadi semakin sempit dan ini berpotensi kepadatan luar biasa yang jika dibiarkan akan dapat membahayakan jamaah. Sebab itulah kita terapkan skema murur saat mabit di Muzdalifah,” ujar Hilman.

Ada 53.863 jamaah yang mengikuti skema murur. Mereka diberangkatkan dari Arafah mulai jam 19.00 WAS. Setiap maktab siapkan 4 bus khusus untuk membawa jamaah dari Arafah melewati Muzdalifah lalu langsung ke Mina. Pergerakan ini selesai sampai 01.39 WAS.

“Alhamdulillah penerapan skema murur berhasil mengurangi kepadatan di Muzdalifah. Hal ini berdampak juga pada percepatan pergerakan jamaah dari Muzdalifah ke Mina,” ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement