Ahad 16 Jun 2024 15:39 WIB

Suara Umat: Survei Ungkap Satu dari Tiga Orang Boikot Merek Pro Israel

Negara mayoritas Muslim terlibat boikot merek, yakni Arab Saudi, UEA, dan Indonesia.

Sejumlah orang mengikuti aksi damai bermiliar dukungan untuk Gaza dan Palestina di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Ahad (9/6/2024) .
Foto:

Nasionalisme Konsumen Melonjak di Kawasan Teluk

Boikot dirasakan di ruang rapat perusahaan-perusahaan Barat. Pada Maret, raksasa ritel Alshaya Group, yang memiliki hak atas Starbucks di Timur Tengah, memutuskan mulai memberhentikan lebih dari 2.000 staf di wilayah tersebut dan Afrika Utara.

Jumlahnya empat persen dari total tenaga kerjanya. Keputusan diambil sebagai akibat dari boikot konsumen terkait dengan Starbucks.

CEO McDonald's Chris Kempczinski juga mengatakan awal tahun ini bahwa penjualan lebih lemah di negara-negara mayoritas Muslim, seperti Malaysia dan Indonesia serta di Timur Tengah.

McDonald's memicu kemarahan di kalangan aktivis pro-Palestina pada bulan Oktober ketika waralabanya di Israel mengumumkan mereka memberikan makanan gratis kepada tentara Israel di cabang-cabangnya di negara tersebut. Di Pakistan, waralaba tersebut menurunkan harganya dan terpaksa mengeluarkan pernyataan menjauhkan diri dari McDonald's di Israel.

“Dampak perang terhadap bisnis lokal para pewaralaba ini mengecewakan dan tidak beralasan,” kata Kempczinski pada Senin, berbicara kepada para analis melalui konferensi telepon perusahaan tersebut.

Baca di halaman selanjutnya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement