Kamis 26 Sep 2024 17:28 WIB

Genosida Israel, Yunani Tegaskan Dukung Solusi Dua Negara

Yunani menegaskan kembali perlunya gencatan senjata segera.

Warga Israel memprotes pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan menyerukan pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 7 September 2024.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Warga Israel memprotes pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan menyerukan pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 7 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Yunani pada Rabu (25/9/2024) menegaskan kembali dukungannya bagi solusi dua-negara pada konflik lama antara Israel dan Palestina yang meningkat sejak Oktober 2023.

Pernyataan itu disampaikan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis saat melakukan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di sela-sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

Baca Juga

"Menegaskan kembali perlunya gencatan senjata segera, pembebasan para sandera, dan penyediaan bantuan kemanusiaan ke Gaza," menurut pernyataan yang dirilis oleh kantornya di Athena.

Mitsotakis juga menyatakan keprihatinannya atas peningkatan kekerasan yang berisiko mengganggu stabilitas kawasan. Ia menekankan perlunya memulai kembali proses politik yang akan mengarah pada solusi dua negara.

Israel telah melancarkan gelombang serangan udara mematikan di Lebanon sejak Senin pagi (23/9/2024) hingga menewaskan hampir 610 orang dan melukai lebih dari dua ribu lainnya, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak Israel memulai perang di Gaza.

Gempuran Israel di Gaza itu sendiri telah membunuh lebih dari 41.400 orang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Pasukan Israel mengintensifkan serangan mereka di Lebanon dan mengabaikan peringatan masyarakat internasional bahwa tindakan itu bisa menyebabkan konflik Gaza meluas ke wilayah-wilayah lain.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement