REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Video sekelompok gadis remaja yang diperkirakan berusia belasan tahun viral di media sosial setelah menjadikan korban genosida di jalur Gaza, Palestina, sebagai lelucon. Para remaja yang tergolong generasi-Z tersebut tampak makan di sebuah restoran cepat saji dan menjadikannya sebagai bahan candaan.
“Nih daging anak Palestina,”ujar salah satu remaja dalam video tersebut saat memperlihatkan salah satu menu makanan dalam restoran tersebut. “Darah anak Palestina,”ungkap remaja lainnya.
Kontan saja, video yang disebarkan di Threat oleh akun @perecehans tersebut mendapat respons luas di kalangan warganet. “Bukan cuma anaknya yg harus minta maaf, tapi ORANGTUANYA juga. Didik anak macam apa, pembantaian bisa dijadikan bercandaan. Plus pengen tahu sekolahnya dimana, guru2nya ga malukah punya murid seperti ini,”ulas akun airinnisa23.“Bukan manusia lagi sih ini, rasa kemanusiaannya dah hilang,” ujar akun @muhrofiqanfasa.
Bocah-bocah caper ini makan McD sambil membercandai darah dan daging orang Palestina.
Terserah kalian kalau nggak observe boikot, tapi ngebercandain penderitaan rakyat Palestina sambil makan McD ini kurang ajar namanya!! pic.twitter.com/uncaKW9g7R
— Mas Gres (@erlanishere) June 10, 2024
Sebelumnya, seruan untuk memboikot produk-produk yang dianggap memiliki kaitan dengan Israel di Asia Tenggara mempunyai dampak nyata terhadap keuntungan merek-merek besar.
Salah satu merek besar yang dijadikan target boikot yakni McDonald's. Pelanggan di negara-negara Arab dan dunia Islam marah setelah McDonald's di Israel mengumumkan pada Oktober lalu bahwa mereka akan memberikan makanan gratis kepada tentara Israel.
Penjualan McD turun tajam..