REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mematangkan persiapan Safari Wukuf bagi jamaah calon haji lanjut usia (lansia) dan risiko tinggi menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Kepala Seksi Lanjut Usia, Disabilitas, serta Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP3JH) Daerah Kerja Makkah Agus Pribowo mengatakan ada 300 kuota yang disiapkan bagi jamaah lansia yang tidak mampu melaksanakan wukuf di Arafah.
"Safari Wukuf ini dibatasi untuk 300 orang mengingat keterbatasan jumlah petugas. Nantinya, satu petugas akan mengurus lima anggota jamaah lansia nonmandiri, termasuk memandikan, menyuapi, dan kebutuhan individu lansia lainnya," kata dia di Makkah, Rabu.
Ia menjelaskan setiap sektor yang berjumlah total 11, diseleksi 27 calon haji lansia serta risiko tinggi dengan kategori berat dan berat sekali serta nonmandiri.
"Mekanismenya, nanti pada 9 Zulhijjah pagi, jamaah lansia di hotel transit dibawa dengan 10 bus menuju padang Arafah," kata Agus.
Persiapan dan pelaksanaan Safari Wukuf ini, melibatkan petugas dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Tim Kesehatan dari Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Jemaah Haji (PKP3JH), konsultan ibadah, dan petugas bagi jamaah lanjut usia.
Ia juga mengingatkan jamaah calon haji Indonesia untuk mempersiapkan diri terkait kesehatan fisik. Apalagi saat puncak haji nanti, fisik menjadi salah satu elemen utama yang mesti dipenuhi.
"Jamaah diharapkan menjaga kebugaran fisik, terutama motorik kaki. Kurangi kegiatan fisik, termasuk beribadah sunah di Masjidilharam," kata dia.