Rabu 29 May 2024 14:22 WIB

JK Dorong Komisi Fatwa Ulama se-Indonesia Rekomendasikan Perlunya Kesejahteraan Umat

Umat Islam jangan hanya fokus pada persoalan yang umum seperti masalah syariah.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla menyampaikan sambutan saat kegiatan gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/3/2024). Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadhan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla menyampaikan sambutan saat kegiatan gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/3/2024). Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID,BANGKA -- Ketua Umum Dewan masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), mendorong ulama untuk memajukan kesejahteraan umat Islam. Hal ini disampaikan JK saat menjadi narasumber kegiatan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se Indonesia VIII di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Kepulauan Babel, Riau, Rabu (29/05/2024). 

"Kita harapkan pemikiran itu bagaimana memajukan kehidupan umat,” kata JK. 

Baca Juga

Menurut JK, Umat Islam jangan hanya fokus pada persoalan yang umum seperti masalah syariah dan hukum semata. Tapi yang paling utama adalah maju dalam kesejahteraan. 

“Di samping masalah syariah, masalah hukum itu ada masalah bagaimana mendorong umat bisa maju. Maju dalam kesejahteraan,” ucapnya.

 

Ia memaparkan pentingnya maju dalam kesejahteraan dengan menyebut dua rukun Islam, yakni naik haji dan membayar zakat. Bagi JK, ibadah membutuhkan kemampuan bagi umatnya. Misalnya kata dia ibadah haji kalau tidak cukup dana seseorang tidak akan dapat melaksanakannya.

“Karena itu agama mendorong kita untuk mampu. Untuk mampu itu harus berusaha,” imbuh Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 tersebut.

 

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement