Senin 15 Sep 2025 22:45 WIB

Presiden Israel Akui Kebencian Dunia Terhadap Negaranya Memuncak

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Presiden Israel Isaac Herzog memberikan tugas kepada mantan perdana menteri Israel dan pemimpin partai Likud Benjamin Netanyahu untuk membentuk pemerintahan baru di kediaman presiden di Yerusalem, Israel, 13 November 2022.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Presiden Israel Isaac Herzog memberikan tugas kepada mantan perdana menteri Israel dan pemimpin partai Likud Benjamin Netanyahu untuk membentuk pemerintahan baru di kediaman presiden di Yerusalem, Israel, 13 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV-Presiden Israel, Isaac Herzog, mengatakan krisis politik luar negeri merupakan front kedelapan dalam perang, dan tidak boleh ditinggalkan. Dia menyebut Israel sedang menghadapi gelombang permusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Kebencian terhadap Israel sedang memuncak dan ini menyerukan untuk memeranginya dengan segala cara," demikian dikutip oleh Israel Broadcasting Corporation, seraya menambahkan, "Saya tegaskan dengan tegas bahwa Israel belum pernah menyaksikan permusuhan semacam itu."

Baca Juga

Namun, presiden Israel memperingatkan, "Kita tidak boleh membakar jembatan." Dia menyatakan doktrin keamanan Israel "ergantung pada aliansi di Timur Tengah dan sekitarnya.

Dalam sesi darurat Kamis malam lalu mengenai agresi Israel terhadap Qatar, Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan di Doha, dan dalam sebuah pernyataan, para anggotanya menekankan pentingnya de-eskalasi dan menekankan dukungan mereka terhadap kedaulatan Qatar.

Para anggota dewan menyatakan penyesalan mendalam atas kematian warga sipil dalam serangan tersebut dan menekankan dukungan mereka terhadap peran kunci Qatar dalam upaya mediasi di wilayah tersebut bersama Mesir dan Amerika Serikat, tambah pernyataan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement