Rabu 24 Apr 2024 13:48 WIB

Komite Aksi Bersama Bantah Prof Din Syamsuddin Ambruk Seusai Orasi

Komite Aksi Bersama menyesalkan adanya berita tersebut yang tidak sesuai kenyataan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Cendekiawan Muslim Din Syamsuddin.
Foto: Republika/Prayogi
Cendekiawan Muslim Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin, memberikan tanggapan terhadap pemberitaan sejumlah media online yang menyebut dirinya ambruk seusai berorasi di area Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin (22/4/2024) siang, terkait sidang putusan sengketa Pilpres 2024.

"Berita CNN News yang banyak dikutip media dan pihak lain secara sinis sungguh sesat dan menyesalkan, dan tidak sesuai dengan kenyataan," kata Komite Aksi Bersama dalam pernyataan tertulis yang diterima, Rabu (24/4/2024).

Baca Juga

Komite Aksi Bersama menyesalkan adanya berita tersebut yang tidak sesuai kenyataan. Prof Din Syamsuddin sama sekali tidak ambruk baik selama berorasi maupun setelahnya.

Prof Din berorasi cukup lama di panggung di bawah terik panas matahari dengan penuh semangat walau sedang batuk. Ini untuk menyadarkan massa bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi bukan kiamat sambil menyampaikan pesan Alquran tentang kesabaran dalam perjuangan.

Bahkan selesai orasi, karena sudah masuk waktu zhuhur, beliau menyerukan jeda untuk sholat zhuhur. Dia kemudian berjalan menyeberang jalan untuk mencari posisi tepat untuk imam. Semula dia akan memimpin sendiri shalat zhuhur berjamaah dari trotoar.

Namun, karena ada Ketua Umum FPI Habib Muhammad Husein Al-Atas, Prof Din Syamsuddin menyilakan beliau untuk menjadi imam. Karena jalan tidak rata dan mengalami sakit lutut, Prof Din memilih sholat sambil duduk. Setelah sholat, Prof Din Syamsuddin masih duduk bersama jamaah membaca sholawat diiringi kelompok Hadhrah FPI.

Jelang pulang, sajadah yang diduduki Prof Din mau diambil, maka dia merebahkan badan agar sajadah mudah diambil. Rupanya foto saat itu disebar seolah-olah Prof Din ambruk. Setelah itu Prof Din bangkit dari tempat duduk dan berjalan di tengah ribuan massa.

Banyak yang menyalaminya menuju mobil yang cukup jauh. "Alhamdulillah Prof Din Syamsuddin sehat wal afiat dan tetap menggerakkan aksi menegakkan kedaulatan rakyat," kata Komite tersebut dalam pernyataannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement