Ahad 14 Apr 2024 19:49 WIB

Angkatan Laut Iran Rebut Kapal Milik Miliarder Israel

Kapal Israel yang disita adalah milik Gortal Shipping Company.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Laman Flight Radar 24 memperlihatkan wilayah udara Israel telah dibuka kembali untuk penerbangan setelah Iran melancarkan serangan drone dan rudal ke wilayah Israel, Ahad (14/4/2024).
Foto: Dok FlightRadar24
Laman Flight Radar 24 memperlihatkan wilayah udara Israel telah dibuka kembali untuk penerbangan setelah Iran melancarkan serangan drone dan rudal ke wilayah Israel, Ahad (14/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Unit pasukan khusus Angkatan Laut Garda Revolusi Iran melancarkan serangan terhadap MSC Aires berbendera Portugis. Ini adalah kapal kontainer milik perusahaan Zodiac Meritime yang berbasis di London Inggris.

Zodiac Meritime adalah bagian dari Zodiac Group yang dimiliki oleh miliarder Israel Eyal Ofer. Zodiac Group menolak mengomentari kejadian tersebut dan merujuk pertanyaan ke MSC, sebagaimana dilansir laman Alhurra, Ahad (14/4/2024).

Baca Juga

Perusahaan Zodiac Meritime mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa MSC adalah manajer dan operator komersial kapal yang disita oleh pihak berwenang Iran pada Sabtu (13/4/2024). "MSC bertanggung jawab atas semua aktivitas kapal, termasuk operasi pengiriman dan pemeliharaan," jelas perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Kapal yang disita adalah milik Gortal Shipping Company, yang merupakan pemodal, dan telah disewakan kepada MSC untuk jangka panjang. Gortal Shipping berafiliasi dengan Zodiac Maritime.

MSC mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa pihak berwenang Iran menaiki kapal tersebut dengan helikopter ketika sedang melewati Selat Hormuz. Saat itu awak kapal yang berjumlah 25 orang tersebut sedang berkomunikasi erat dengan pihak berwenang terkait untuk memastikan keselamatan mereka dan kembalinya kapal dengan selamat.

Di situs Vessel Finder, yang khusus melacak jalur kapal, tampak kapal tersebut berada di Teluk Arab beberapa jam sebelum serangan. Situs web tersebut menyatakan bahwa kapal tersebut sedang dalam perjalanan ke pelabuhan Nhava Sheva di India, dan diperkirakan mencapai tujuannya pada 15 April.

Kapal ini khusus mengangkut kontainer dan dibangun pada tahun 2020. Kapal tersebut terakhir kali berada di lepas pantai Dubai menuju Selat Hormuz pada Jumat kemarin. Kapal tersebut telah mematikan data pelacakannya, yang umum terjadi pada kapal-kapal Israel yang bergerak melalui wilayah tersebut.

Seorang pejabat pertahanan Timur Tengah, yang berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas masalah tersebut, sebelumnya telah menunjukkan klip video serangan tersebut kepada the Associated Press. Rekaman tersebut menunjukkan pasukan komando mendarat di tumpukan kontainer di dek kapal.

Seorang awak kapal terdengar berkata, "Jangan keluar". Seorang kru kemudian memberitahu krunya untuk pergi ke anjungan kapal ketika ada lebih banyak pasukan komando turun ke dek. Salah satu komando terlihat berlutut di atas yang lain.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Barat, terutama setelah dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz telah menyampaikan, Teheran telah melakukan operasi pembajakan dan sanksi harus dijatuhkan padanya, setelah Garda Revolusi Iran menguasai sebuah kapal kargo yang terkait dengan Israel di Selat Hormuz.

"Rezim Ayatollah Khamenei adalah rezim kriminal yang mendukung kejahatan gerakan Hamas dan kini melakukan operasi peretasan yang melanggar hukum internasional," tambah Katz.

"Saya menyerukan kepada Uni Eropa dan dunia bebas untuk menyatakan Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris dan segera menjatuhkan sanksi terhadap Iran," tambah Katz.

Sumber:

https://www.alhurra.com/iran/2024/04/13/%D8%AD%D9%82%D8%A7%D8%A6%D9%82-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%81%D9%8A%D9%86%D8%A9-%D8%A7%D8%AD%D8%AA%D8%AC%D8%B2%D8%AA%D9%87%D8%A7-%D8%A5%D9%8A%D8%B1%D8%A7%D9%86-%D9%88%D9%82%D8%A7%D9%84%D8%AA-%D8%A5%D9%86%D9%87%D8%A7-%D9%85%D8%B1%D8%AA%D8%A8%D8%B7%D8%A9-%D8%A8%D8%A5%D8%B3%D8%B1%D8%A7%D8%A6%D9%8A%D9%84

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement