Jumat 05 Apr 2024 05:58 WIB

Marak Kampus di Amerika Serikat Ikut Lawan Kebiadaban Israel, Begini Cara yang Dilakukan 

Kampus di Amerika Serikat rupanya geram dengan perilaku Israel

Rep: Mabruroh / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi bendera Israel. Kampus di Amerika Serikat rupanya geram dengan perilaku Israel
Foto:

Menurut situs web BDS, Universitas Haifa sangat terjerat dalam pendudukan dan penaklukan Palestina.

Di antara beberapa hubungan yang dimilikinya dengan negara Israel, Universitas Haifa memberikan beasiswa kepada veteran militer Israel, adalah rumah bagi pangkalan militer Israel dan telah menjadi tuan rumah program militer Israel.

Universitas Haifa juga mencabut gelar Master lulusan Israel, Teddy Katz, yang telah menulis tesis yang menunjukkan bagaimana tentara Israel telah melakukan pembantaian ratusan orang Palestina di Desa Tantura pada Mei 1948.

"Universitas Haifa memiliki pengawasan ekstrim dan kebijakan kepolisian terhadap mahasiswa Palestina meskipun mereka menggembar-gemborkan fakta bahwa mereka memiliki 40 persen populasi Arab dan Palestina," kata Babboni.

Penghapusan program dengan Universitas Haifa terjadi setelah beberapa tindakan langsung yang diambil oleh mahasiswa Pitzer selama enam tahun terakhir.

Pada 2018, fakultas perguruan tinggi memilih 20-3 untuk mengakhiri ikatan. Pada  2019, Dewan Perguruan Tinggi Pitzer, yang terdiri dari fakultas, mahasiswa, dan perwakilan staf, memilih 67-28 mendukung hal yang sama. Bulan lalu, senat mahasiswa Pitzer memilih sekali lagi untuk menangguhkan semua hubungan dengan universitas Israel. Pemungutan suara disahkan hampir dengan suara bulat pada 34-1.

Setelah pemungutan suara pada pertengahan Februari, administrator perguruan tinggi merilis pernyataan yang mengklaim “Senat Mahasiswa tidak berbicara untuk Perguruan Tinggi, juga tidak mewakili pandangan semua siswa Pitzer".

"Presiden (Strom) Thacker berkomitmen pada misi pendidikan Perguruan Tinggi, untuk kebebasan akademik, dan untuk menjaga lingkungan belajar kampus yang aman dan produktif untuk semua. Presiden tidak akan menerima - jika dan ketika waktu itu tiba - resolusi Perguruan Tinggi apa pun yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ini," kata perguruan tinggi.

Beberapa badan mahasiswa di seluruh Amerika Serikat telah menyerukan universitas mereka untuk melakukan divestasi dari perusahaan senjata yang mendukung militer Israel atau untuk mengakhiri hubungan dengan lembaga pendidikan tinggi di Israel.

Dalam kebanyakan kasus, badan mahasiswa di universitas-universitas ini, terutama sekolah Ivy League, telah dilecehkan, didoxx dan dikutuk oleh kelompok pro-Israel baik di dalam maupun di luar universitas.

"Kemenangan BDS yang bersejarah ini menetapkan (a) preseden bagi perguruan tinggi dan universitas di seluruh AS untuk meminta pertanggungjawaban universitas-universitas Israel yang terlibat," kata kelompok tersebut, Suspend Pitzer Haifa.

"Kami mengundang setiap institusi pendidikan tinggi untuk mempraktikkan nilai-nilai keadilan sosial yang diajarkannya dan menangguhkan hubungan dengan universitas yang mendukung apartheid, scholasticide, dan genosida," tambah kelompok itu.

Babboni mengatakan kepada MEE bahwa pekerjaan itu, bagaimanapun, belum selesai. "Kami masih mendorong resolusi asli kami melalui dewan perguruan tinggi, yang akan datang minggu depan pada 11 April untuk mendapatkan suara pemerintahan bersama yang lebih luas. Resolusi kami juga berbicara tentang tidak membuka kembali program dan tidak membuka program lain dengan universitas Israel karena keterlibatan mereka dalam apartheid, genosida, dan pembersihan etnis.

"Untuk saat ini, program ditutup. Kami hanya berharap untuk meratifikasi boikot akademik yang lebih kohesif melalui resolusi kedua kami," tambahnya.

 

photo
Rupa-Rupa Dampak Boikot Israel - (Republika)

 

 

n. Mabruroh

 

 

 

https://www.middleeasteye.net/news/us-college-shut-down-study-abroad-programme-israel

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement