Sabtu 30 Mar 2024 20:00 WIB

Di Balik Sunnah Nabi Muhammad Berbagi Makanan kepada Orang Lain

Nabi Muhammad memerintahkan setiap orang untuk berbagi makanan kepada orang lain.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Sejumlah anak yatim saat menikmati hidangan takjil di Jakarta, Kamis (28/3/2024). PT Adaro Energy Indonesia menggelar buka puasa bersama ribuan anak yatim dari 14 panti asuhan di Jabodetabek. Acara yang rutin setiap tahunnya dilakukan dan merupakan yang ke-12 kalinya ini bertemakan Segarkan Hati dengan Berbagi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah anak yatim saat menikmati hidangan takjil di Jakarta, Kamis (28/3/2024). PT Adaro Energy Indonesia menggelar buka puasa bersama ribuan anak yatim dari 14 panti asuhan di Jabodetabek. Acara yang rutin setiap tahunnya dilakukan dan merupakan yang ke-12 kalinya ini bertemakan Segarkan Hati dengan Berbagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memberi makan kepada sesama adalah tindakan mulia yang memiliki keutamaan yang tinggi dalam banyak budaya dan agama. Dalam Islam, memberi makan kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama pada bulan Ramadhan dianggap sebagai tindakan yang mulia sesuai dengan hadis Rasulullah sebagai berikut:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Baca Juga

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata: “Barangsiapa memberikan makanan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka, maka baginya pahala yang sama dengan miliknya (orang yang berpuasa), tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala orang yang berpuasa.” (Tirmidzi 807, Ibnu Majah 1746, dan Ahmad).

Di sisi lain, memberi makanan tidak harus selalu kepada orang yang kita kenal saja. Tetapi, memberi kepada orang yang tidak dikenal juga akan mendapatkan pahala karena bisa dijadikan sebagai momen untuk bersilaturahmi dengan mengucapkan salam. 

Sebagaimana dalam hadis Muslim dijelaskan yaitu:

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ ؟ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ ، وَ مَنْ لَمْ تَعْرِفْ

 

Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Islam, negara Islam manakah yang terbaik? Rasulullah menjawab, “Engkau senantiasa memberi makan dan selalu mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal maupun yang tidak kamu kenal.” (HR. Muslim).

Dalam hadis Tirmidzi juga disebutkan: 

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَلاَمٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( أيُّهَا النَّاسُ : أَفْشُوا السَّلامَ ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوا الجَنَّةَ بِسَلاَمٍ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ )) .

Dari ‘Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai manusia, tebarkanlah salam, bagikanlah makanan, dan sholatlah pada waktu malam ketika orang-orang sedang tidur, niscaya kalian pasti masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Oleh karena itu, memberi makan sekaligus dengan menyebarkan salam menunjukkan hilangnya rasa takut dan kefakiran, akhirnya hati sesama muslim akan semakin dekat, hubungan silaturahmi akan semakin kuat terjalin.

Selain itu, berbagi dengan sesama bisa membantu meringankan penderitaan mereka. Di seluruh dunia ada banyak orang yang kurang beruntung, baik dalam kebutuhan makanan, sandang, maupun papan. Namun, ketika kita berbagi dengan sesama, membantu untuk saling memberi kecukupan maka hal tersebut bisa meningkatkan pribadi yang lebih baik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement