Sabtu 02 Mar 2024 12:11 WIB

Kemenag Minahasa Berantas Buta Aksara Alquran pada Anak dan Ibu Majelis Taklim

Penyuluh agama Islam juga memberikan materi fiqih Islam lainnya.

Penyuluh Agama Islam non PNS Kemenag Minahasa Rusna Woy mengajar anak-anak membaca AqQuran di Pineleng, Minahasa, Sabtu (2/3/2024).
Foto: ANTARA/Nancy L Tigauw
Penyuluh Agama Islam non PNS Kemenag Minahasa Rusna Woy mengajar anak-anak membaca AqQuran di Pineleng, Minahasa, Sabtu (2/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara melakukan upaya pemberantasan buta aksara Alquran pada anak.

"Kami ingin memberantas buta aksara Alquran pada anak, dengan terus memberikan pelajaran agar anak terus memahami dan bisa membaca kitab suci Alquran," kata Penyuluh Agama Islam non-PNS Kantor Kemenag Minahasa Rusna Woy di Tondano, Sabtu (2/3/2024).

Baca Juga

Kemenag Minahasa melaksanakan pengajaran kepada anak dan ibu agar akrab dengan Alquran. "Hal ini dilakukan demi memberantas buta aksara Alquran kepada peserta didik di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Baitul Ilmi dan TPQ Jabal Rahmah Desa Sea, Pineleng, Minahasa," katanya.

Dia mengaku melaksanakan tugas seperti hari-hari sebelumnya, mengajar anak-anak untuk mampu membaca Alquran. "Dan alhamdulillah ada beberapa anak yang sudah melaksanakan khatam Alquran," katanya.

Ia juga mengaku aktif memberikan materi-materi fiqih, seperti bacaan sholat sekaligus dengan praktik sholat. "Saya membuat kegiatan seperti tadzkir yang mendorong anak-anak muda untuk lebih dekat pada agama dan lebih percaya diri untuk menjadi seorang Muslim," katanya.

Anak-anak yang terlibat mengisi acara dalam kegiatan tersebut, katanya, bagian dari cabang acaranya, antara lain Qiro'atil Quran, sari tilawah, kultum, dan pembinaan pada anak-anak pengajian. Dia juga mengaku menyempatkan waktu mengajar kelompok ibu Majelis Ta'lim Baitul Ilmi Sea.

Ia mengakui hingga saat ini sekitar 14 di antara 40 anggota belum bisa membaca Alquran. Ia mengharapkan anak-anak TPQ dan majelis taklim tidak bosan terus belajar membaca Alquran.

"Begitu pula dengan ibu-ibu majelis jangan malu untuk belajar dari awal karena tidak ada kata menyerah untuk menuntut ilmu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement