Senin 26 Feb 2024 18:26 WIB

Islamofobia di Partai Konservatif Sudah Struktural, Muslim Inggris Serukan Penyelidikan

Pemimpin Partai Konservatif Inggris disebut menoleransi islamofobia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meninggalkan 10 Downing Street menuju House of Commons untuk Pertanyaan Perdana Menteri pertamanya di London, Rabu, 26 Oktober 2022. Sunak dipilih oleh partai Konservatif yang berkuasa untuk menggantikan Liz Truss yang mengundurkan diri.
Foto:

Surat dari MCB berbunyi: “Tidak ada partai Islam radikal, ini salah dan Islamofobia untuk memanfaatkan kiasan Muslim yang mengambil alih kekuasaan”.

Menanggapi insiden tersebut, pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer menuduh Rishi Sunak menyembunyikan ekstremis di partainya. “Apakah Liz Truss tetap diam terhadap Tommy Robinson, atau retorika ekstrem Suella Braverman, kelemahan Rishi Sunak berarti anggota parlemen Tory dapat bertindak tanpa mendapat hukuman," kata Starmer, dilansir The Guardian, Senin (26/2/2024).

Investigasi terhadap Islamofobia di partai Konservatif menemukan tidak ada rasisme institusional di partai tersebut pada tahun 2021, meskipun beberapa anggota partai memiliki kekhawatiran yang sama bahwa umat Islam dikecualikan dari penyelidikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement