Ahad 04 Feb 2024 09:24 WIB

Ratusan Pejabat Amerika dan Eropa Protes Kebijakan Pemerintahannya Terhadap Israel

Para pejabat yang protes merasa suara mereka diabaikan pemerintahnya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Rumah keluarga Abu Naseir hancur akibat serangan udara Israel di Deir Al Balah di Jalur Gaza selatan, 3 Februari 2024. Tiga anggota keluarga Abu Naseir wafat.
Foto:

Identitas orang-orang yang menandatangani atau mendukung pernyataan tersebut belum dipublikasikan dan BBC belum melihat daftar nama-namanya. Namun, dapat dipahami hampir setengahnya adalah pejabat yang masing-masing memiliki pengalaman setidaknya satu dekade di pemerintahan.

Seorang pensiunan duta besar AS mengatakan bahwa koordinasi yang dilakukan oleh pegawai negeri sipil yang berbeda pendapat di berbagai pemerintahan belum pernah terjadi sebelumnya. “Ini merupakan pengalaman unik saya dalam mengamati kebijakan luar negeri dalam 40 tahun terakhir,” kata mantan duta besar Amerika untuk Aljazair dan Suriah Robert Ford.

Dia menyamakan hal ini dengan kekhawatiran pemerintahan AS pada 2003 atas kesalahan intelijen yang mengarah pada invasi ke Irak, namun ia mengatakan saat ini banyak pejabat yang keberatan tidak mau tinggal diam.

“Masalah perang Gaza sangat serius dan dampaknya sangat serius sehingga mereka merasa harus mengumumkannya kepada publik,” ucap dia.

Para pejabat tersebut berpendapat dukungan militer, politik atau diplomatik pemerintah mereka saat ini kepada Israel tidak hanya berisiko menyebabkan kematian warga Palestina lebih lanjut, namun juga membahayakan nyawa para sandera yang ditahan Hamas, serta keamanan dan keselamatan Israel sendiri.

“Operasi militer Israel telah mengabaikan semua keahlian penting kontraterorisme yang diperoleh sejak 11/9. Operasi (militer) tidak memberikan kontribusi terhadap tujuan Israel untuk mengalahkan Hamas dan malah memperkuat daya tarik Hamas, Hizbullah dan aktor-aktor negatif lainnya,” katanya.

Para pejabat mengatakan mereka telah...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement