Jumat 02 Feb 2024 16:01 WIB

Kisah Mualaf Saat Pertama Kali Pakai Hijab

Mualaf satu ini memahami betul jilbab sebagai penjaga kehormatan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Mualaf Timea Aya Csányi
Foto:

Di samping sekolah, ia juga memutuskan untuk bekerja. Saat itu liburan musim semi dan Timea mendapat wawancara di call center multinasional.

“Saya tidak bisa kehilangan apapun. Saya perlu melakukannya. Saya harus mengenakan jilbab dan jika saya diterima di tempat kerja ini, itu saja; tidak ada alasan lagi, tidak ada lagi penundaan. Saatnya memakai hijab,” kata Timea. 

Dia terbangun di pagi hari untuk melakukan wawancara, tetapi dia dengan percaya diri mengikat jilbabnya, mengambil napas panjang dan keluar rumah untuk pertama kalinya dengan jilbabnya.

Dia sangat khawatir dengan reaksi orang-orang terhadap apa yang akan mereka lakukan, apa yang akan mereka katakan, dan bagaimana mereka akan memandangnya. Timea pergi ke halte bus; seorang wanita tua berdiri di sana menatapnya seolah-olah ia adalah alien.

Lalu bus pun datang penuh orang, tentu saja mereka juga menatapnya bersama wanita tua itu. Sementara, Timea hanya berpikir tentang Allah bahwa sekarang Dia ridha padanya, insya Allah, dan bangga padanya karena akhirnya dia berhasil.

“Aku diliputi kegembiraan dan rasa syukur kepada Allah karena Dia telah mewujudkan mimpiku. Aku memasang headset dan hanya mendengarkan Alquran sepanjang perjalanan hingga tiba di tempat wawancara sambil berusaha mengabaikan tatapan mata,” jelas Timea. 

 

“Alhamdulillah, saya berhasil dengan baik dalam wawancara tersebut! Selain itu, saya tidak mendapat komentar menyakitkan atau pertanyaan aneh. Mereka memperlakukan saya sebagai manusia, seperti orang lain dalam wawancara dan hal itu membuat rasa percaya diri saya yang rendah semakin tinggi!,” kata Timea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement