Jumat 02 Feb 2024 16:01 WIB

Kisah Mualaf Saat Pertama Kali Pakai Hijab

Mualaf satu ini memahami betul jilbab sebagai penjaga kehormatan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Mualaf Timea Aya Csányi
Foto:

“Aku terlalu terkejut dan malu tapi aku ingin memberitahunya apa yang sedang dialami oleh seorang mualaf dan berharap dia memahamiku dan memberiku kata-kata baik untuk menyemangatiku, dan tidak menyerangku!,” kata Timea.

“Dalam situasi saya, orang ini benar: Saya mengenakan jilbab hanya di masjid, dan hal ini tentu saja salah, dan saya sepenuhnya menyadarinya. Saya tidak melakukannya karena ketidaktahuan atau kurangnya pengetahuan. Tapi kenapa dia harus melontarkan kata-kata kasar dan menyakitkan seperti itu kepada seorang mualaf tanpa menanyakan keadaannya?!,” jelas Timea. 

Sebagai seorang mualaf, khususnya di Barat, ketika sudah menjadi sasaran dari hampir setiap anggota masyarakat dan orang-orang yang paling dicintai, serta dimusuhi keluarga, dunia seakan runtuh. Ditambah lagi mendapat perlakuan yang kurang baik dari saudara-saudari seiman.

Ketika memeluk Islam dan menemukan keindahannya, Timea mengira semua Muslim lainnya sedang berjuang untuk mengikuti jalan yang benar dan mereka semua akan begitu baik kepadanya. Namun, itu hanyalah mimpi. Umat Islam juga merupakan manusia yang mempunyai akhlak baik dan buruk sama seperti manusia lainnya. 

Tentu kejadian tersebut semakin memantapkan rasa bersalah dalam dirinya. “Alhamdulillah, sepulang SMA, Allah mengabulkan doaku dan membantuku untuk akhirnya berhijab,” ujar Timea.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement