Rabu 31 Jan 2024 14:32 WIB

Menlu Inggris: Mengakui Palestina Sebagai Negara Solusi Hentikan Konflik

Palestina akan terus mempertahankan kawasannya.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Erdy Nasrul
Sebuah bendera Palestina dan bendera Indonesia berkibar di atas perahu motor di Ternate, Maluku Utara, Senin (27/11/2023). Sejumlah pemilik perahu motor antarpulau di daerah itu mengekspresikan solidaritas dan dukungannya terhadap rakyat Palestina dengan memasang bendera negara Palestina dan mendukung kemerdekaan mutlak bagi Palestina.
Foto: Antara/Andri Saputra
Sebuah bendera Palestina dan bendera Indonesia berkibar di atas perahu motor di Ternate, Maluku Utara, Senin (27/11/2023). Sejumlah pemilik perahu motor antarpulau di daerah itu mengekspresikan solidaritas dan dukungannya terhadap rakyat Palestina dengan memasang bendera negara Palestina dan mendukung kemerdekaan mutlak bagi Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron menyarankan agar Inggris segera mengakui Palestina sebagai negara. Hal tersebut dianggap solusi tepat untuk mengakhiri konflik berkepanjangan antara Palestina dengan Israel. Dan usulan tersebut sekaligus menegaskan komitmen Inggris terhadap proses perdamaian Timur Tengah.

Komentar Cameron disambut baik oleh duta besar Palestina di London namun memicu reaksi balik dari anggota parlemen Konservatif yang mengatakan pengakuan awal akan memberi penghargaan kepada Hamas atas serangan kekerasannya terhadap Israel.

Baca Juga

Perang besar meletus yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Dalam serangan tersebut dilaporkan menyebabkan 1.140 orang tewas yang sebagian besar warga sipil dan sebanyak 250 orang disandera.

Namun serangan balasan Israel yang tiada henti hingga sekarang sedikitnya menewaskan26.751 orang di wilayah Palestina. Kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak menurut laporan kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Cameron mengatakan pada resepsi duta besar Arab di parlemen Inggris pada hari Senin tentang perlunya memberikan “cakrawala politik” kepada rakyat Palestina, di tengah upaya diplomatik untuk mengakhiri perang Israel-Hamas. Dia mengatakan mengakui negara Palestina akan membantu menjadikan solusi dua negara yang saat ini ditolak oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Kita harus mulai menentukan seperti apa negara Palestina nantinya – apa saja yang akan dibentuk, bagaimana cara kerjanya,” ujar Cameron dilansir dari alarabiya, Rabu (31/1/2024).

Ketika solusi itu terjadi maka Inggris bersama sekutu akan mempertimbangkan pengakuan negara Palestina termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Ini bisa menjadi salah satu hal yang membantu menjadikan proses ini tidak dapat diubah," Cameron menambahkan.

Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, menyebut kata-kata Cameron sebagai momen “penting”. Namun anggota Partai Tory yang juga Cameron, Theresa Villiers, mengatakan bahwa memajukan pengakuan negara Palestina sama saja akan “menghargai kekejaman Hamas.”

Inggris telah lama mendukung solusi dua negara, di mana Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan di negara yang berbeda sesuai dengan resolusi PBB. Dan kini suara itu kembali dilontarkan 

Juru Bicara Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak kepada wartawan mengatakan Inggris akan mengakui negara Palestina pada saat yang tepat dengan tujuan perdamaian. Ia juga menegaskan komitmen Inggris terhadap solusi dua negara.

Cameron yang menjabat perdana menteri dari tahun 2010 hingga 2016, mengunjungi Timur Tengah minggu ini. Kunjungan ini merupakan yang keempat ke wilayah tersebut sejak ditunjuk sebagai menteri luar negeri pada bulan November. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement