Mengenai tuduhan menargetkan warga sipil Israel selama Operasi Badai Al-Aqsa, laporan itu menyoroti Hamas menghindari menargetkan warga sipil, terutama wanita, anak-anak dan orang tua. Hal itu disebut merupakan kewajiban moral dan agama anggota Hamas.
Dan bahwa tuduhan Israel tersebut adalah kebohongan belaka dan fitnah. Asal tuduhan ini adalah narasi pejabat Israel, dan tidak ada sumber independen yang dapat membuktikannya.
"Rekaman video yang diambil pada hari itu-7 Oktober bersama dengan kesaksian warga Israel sendiri yang diterbitkan setelahnya menunjukkan tentara Brigade Al-Qassam tidak menargetkan warga sipil dan banyak warga Israel yang tewas oleh tentara dan polisi Israel akibat kebingungan mereka," katanya.
"Tentara Palestina hanya menargetkan tentara pendudukan dan mereka yang membawa senjata untuk melawan rakyat kami," katanya.
Laporan itu meminta Amerika Serikat dan negara-negara Eropa untuk mendukung proses peradilan yang menyelidiki semua kejahatan yang dilakukan di Palestina jika mereka benar-benar percaya pada keadilan, meskipun mereka menolak Israel diadili di Mahkamah Internasional.
Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Serangan tersebut membunuh sedikitnya 25.105 warga Palestina dan melukai 62.681 orang. Sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan. PBB mengatakan 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.