REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pelapor Khusus PBB untuk daerah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, mengatakan persentase korban jiwa dalam serangan Israel di Gaza sudah melampaui jumlah total kematian dalam perang di Ukraina dan Irak. Israel menggelar operasi militer ke Jalur Gaza untuk membalas serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu.
Albanese mengatakan lalu militer Israel sudah membunuh 1,1 persen dari populasi Gaza. Jauh lebih tinggi dibandingkan persentase populasi yang tewas di Ukraina sebanyak 0,2 persen dan Irak 0,8 persen. "Tidak ada perang pada abad ini yang mendekati kampanye pemusnahan Israel di Gaza," kata Albanese di media sosial X seperti dikutip dari Aljazirah, Senin (22/1/2024).
Sebelumnya, dilaporkan bahwa pejabat kesehatan Gaza mengatakan total korban tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober tembus 25 ribu orang lebih. Sementara Israel terus melancarkan serangan di seluruh Jalur Gaza.
Pasukan Israel dan pejuang Hamas baku tembak di beberapa lokasi mulai dari Jabalia di utara sampai Khan Younis di selatan Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dalam 24 jam terakhir 178 orang Palestina dalam serangan Israel di salah satu hari paling mematikan sepanjang perang. Militer Israel mengatakan seorang tentara tewas dalam pertempuran.
Kementerian mengatakan hingga Ahad (21/1/2024), total rakyat Palestina yang tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober adalah 25.105 sementara 62.681 orang terluka. Kementerian tidak membedakan korban sipil dan milisi tapi mereka mengatakan sebagian besar yang tewas merupakan warga sipil.
Israel menggelar operasi militer untuk menumpas Hamas sebagai balasan serangan mendadak 7 Oktober 2023, yang Israel klaim menewaskan 1.200 orang. Pasukan Israel mengatakan mereka sudah membersihkan sebagian besar jaringan militer Hamas di utara Gaza dan sudah lebih dari satu juta warga pendudukan Gaza utara mengungsi ke selatan untuk menghindari pengeboman.