Senin 22 Jan 2024 15:23 WIB

Hamas Terbitkan Laporan, Ungkap Alasan Serang Israel pada 7 Oktober 2023

Hamas melawan tuduhan Israel.

Seorang wanita meneriakkan slogan-slogan saat protes mendukung warga Palestina dan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza di Madrid, Spanyol, Sabtu, 20 Januari 2024.
Foto: AP Photo/Manu Fernandez
Seorang wanita meneriakkan slogan-slogan saat protes mendukung warga Palestina dan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza di Madrid, Spanyol, Sabtu, 20 Januari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok perlawanan Palestina Hamas menerbitkan laporan 16 halaman pada Ahad (21/1/2024), yang menyoroti motif di balik serangan lintas batas terhadap Israel pada 7 Oktober dan hubungannya dengan perjuangan Palestina. Hamas melawan tuduhan Israel.

Laporan tersebut yang dinamai Narasi Kami, Operasi Badai Al-Aqsa bertujuan membantah klaim Israel. Hamas mengatakan operasi tersebut adalah langkah yang perlu diambil dan reaksi alami terhadap rencana Israel untuk menghilangkan perjuangan Palestina, merampas tanah, melakukan Yahudisasi di tanah Palestina, dan membangun kendali penuh atas Masjid Al-Aqsa dan tempat-tempat suci.

Baca Juga

Operasi itu mewakili langkah strategis untuk meringankan blokade di Jalur Gaza, membebaskannya dari pendudukan Israel, memulihkan hak warga negara, meraih kemerdekaan, menentukan masa depan Palestina dan membangun negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Selama operasi, beberapa kesalahan dapat terjadi dalam pelaksanaan karena rusaknya sistem keamanan dan militer Israel. Hal ini menyebabkan kekacauan di sepanjang wilayah perbatasan dengan Gaza.

“Seperti yang dibuktikan banyak orang, Gerakan Hamas memperlakukan semua warga sipil yang ditahan di Gaza secara positif dan baik hati dan berusaha membebaskan mereka sejak awal agresi," kata laporan itu.

"Hal itulah yang kami lakukan selama gencatan senjata kemanusiaan seminggu di mana warga sipil tersebut dibebaskan dengan imbalan pembebasan perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara Israel,” lanjut laporan tersebut.

Mengenai tuduhan menargetkan warga sipil...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement