REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat mahasiswa dinobatkan sebagai wisudawan terbaik di Universitas Internasional Albukhary (AIU) Malaysia dalam Upacara Pemanggilan ke-3 AIU di Aula Kampus AIU, Alor Setar, Kedah, akhir pekan lalu. Empat di antaranya merupakan mahasiswa Indonesia penerima Beasiswa Cendekia Baznas (BCB), yaitu Gitok Sehandra (Bachelor of Business Administration), Arianta Rachmana (Bachelor of Elementary Education), Aliffa Yulistiani Khairiyyah (Bachelor in Early Chilhood Education), serta Zaidan Mufaddhal (Bachelor of Computer Science).
Dalam sambutannya, Rektor AIU Malaysia, Prof Muhammad Yunus yang terkenal sebagai peraih Nobel karena menggagas pendirian Grameen Bank menegaskan, AIU Malaysia berkomitmen menciptakan generasi cerdas untuk menghadapi era globalisasi dan kemajuan teknologi. AIU Malaysia juga berkomitmen menciptakan generasi yang siap membuat tatanan ekonomi baru.
"AIU terus berkomitmen mempersiapkan generasi cerdas untuk mengkonseptualisasikan peradaban baru sehingga nantinya bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Prof Yunus, dalam keterangan tertulis, Senin (18/12/2023).
Untuk mewujudkan impian tersebut, Prof Yunus menyampaikan pentingnya generasi muda untuk memanfaatkan teknologi secara bijak sebagai landasan menciptakan era emas.
Sementara itu, Wakil Rektor AIU Malaysia Prof Datuk Emeritus Dr Abd Aziz Tajuddin mengungkapkan, 84 persen dari 221 wisudawan yang dikukuhkan dalam upacara tersebut merupakan mahasiswa internasional dan sisanya lulusan lokal.
“Total wisudawan berasal dari 29 negara dengan berbagai latar belakang. Perlu diketahui, acara ini juga menjadi pemanggilan perdana untuk dua program studi di AIU, yakni Sarjana Ilmu Komputer (Honours) dan Sarjana Komunikasi dan Multimedia (Honours)," ujar dia.
Menurut Prof Aziz, wisudawan dari kedua bidang ini mendapat perhatian dari berbagai institusi dan pelaku industri. Secara khusus, dia menyebut wisudawan asal Indonesia dan Myanmar.
"Dua lulusan Sarjana Ilmu Komputer asal Indonesia dan Myanmar misalnya, saat ini sedang melanjutkan studi Magister di salah satu dari 150 universitas terbaik dunia, yaitu Huazhong University of Science and Technology di China,” kata dia.
Pimpinan Baznas RI, Rizaludin Kurniawan menyampaikan rasa syukur atas anugerah yang diberikan melalui prestasi mahasiswa penerima BCB yang kuliah di AIU Malaysia. Ini menjadi bukti penyaringan penerimaan BCB tepat sasaran.
"Saat ini, ada sebanyak 134 mahasiswa angkatan 1-3 yang menerima program beasiswa BCB-AIU. Sementara yang diwisuda sebanyak 38 mahasiswa yang berasal dari angkatan pertama," kata dia.
Bahkan, Rizaludin menambahkan, dua dari empat mahasiswa yang dinobatkan sebagai wisudawan terbaik di AIU Malaysia ini telah diterima sebagai mahasiswa Magister dan mendapat beasiswa di China dan Taiwan.
"Kabar gembira lainnya, Aliffa dan Zaidan telah mendapatkan beasiswa S2. Aliffa akan melanjutkan S2 di salah satu Universitas di Taiwan dan Zaidan melanjutkan S2 di Huazhong University of Science and Technology di China," ucap dia.
Rizaludin menyampaikan terima kasih kepada semua tim yang telah berupaya mencari mahasiswa berhak untuk menerima program BCB dari Baznas RI. Dia berharap, prestasi tersebut menjadi bukti zakat berdampak bagi mustahik.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang kesehariannya mendampingi dan membina teman-teman penerima beasiswa baik dalam maupun luar negeri. Semoga ini menjadi bukti zakat yang berdampak bagi pengembangan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045," ujar dia.