Kamis 14 Dec 2023 23:42 WIB

Dengan Enam Jurus, Menag Optimistis Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Jadi Idola Baru

Perguruan tinggi keagamaan negeri terus meningkatkan kualitas

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, optimistis PTKN akan semakin meningkat kualitasnya.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, optimistis PTKN akan semakin meningkat kualitasnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) telah memiliki enam jurus untuk mewujudkan Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) yang semakin berkualitas dan adaptif dengan perkembangan zaman. Dengan enam strategi tersebut, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas optimistis kampus-kampus PTKN ke depan akan menjadi idola baru bagi mahasiswa dan masyarakat.  

Menurut dia, PTKN harus banyak berubah dengan menciptakan berbagai inovasi baik dari sisi keilmuan, sarana pendidikan, hingga pangsa kerja para lulusan. 

Baca Juga

“PTKN ini adalah aset yang luar biasa bagi masa depan Indonesia. Makanya PTKN harus sadar dengan kebutuhan zaman. Buat banyak terobosan, jangan kaku agar tidak tenggelam,” ujar Gus Yaqut, sapaan akrabnya, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/12/2023).

Dia pun menuturkan enam strategi yang diusung Kemenag untuk membuat PTKN semakin bermutu dan kian menjadi incaran masyarakat. Pertama, soal peningkatan akreditasi. Menurut dia, dari 59 PTKN di Indonesia, kini sudah ada sembilan kampus yang masuk dalam golongan akreditasi 'unggul'. 

Dengan data ini, maka masih ada 50 PTKN yang masih dalam kategori 'baik sekali'. "Akreditasi ini tolong dikejar dengan serius. Diperbanyaklah studi banding di antara PTKN, ini kan bisa. Bagaimana itu cara menaikkan akreditasi," ucap dia.

Strategi kedua adalah pemanfaatan teknologi sistem informasi. Gus Yaqut mendorong seluruh PTKN untuk membiasakan dengan penggunaan teknologi sistem informasi agar kampus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang tumbuh sangat pesat ini. 

"Seperti anak-anak kita ini kan akrab dengan teknologi digital. Mereka lebih banyak berinteraksi dengan gadget-nya daripada orang lain. Kita mau beradaptasi, atau tenggelam?," kata dia.

Ketiga, Gus Yaqut meminta para rektor untuk membuat terobosan dalam perekrutan calon mahasiswa. Dia mengusulkan pimpinan PTKN memiliki chief marketing officer (CMO) yang tugasnya khusus difungsikan sebagai pimpinan dalam hal pemasaran (marketing). 

Selama ini tugas CMO di perguruan tinggi dirangkap oleh bidang kehumasan. Namun, dengan tim khusus, Gus Yaqut yakin nantinya banyak orang akan semakin tertarik berkuliah di PTKN.

Keempat, PTKN memiliki jurus yang sangat spesifik namun dibutuhkan pasar kerja. Untuk itu, Gud Yaqut menginstruksikan kepada PTKN untuk segera membuat terobosan dengan menciptakan program studi yang menarik sekaligus prospektif.

“Buat program studi yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain dengan memproyeksi kebutuhan pasar," jelas Gus Yaqut.

Kelima, career center di PTKN. Keberadaan career center ini penting karena sebagai media atau jembatan mahasiswa untuk memasuki pasar kerja. Dengan career center maka kampus dan mahasiswa juga lebih dini menyiapkan segala yang dibutuhkan saat memasuki dunia kerja. Sehingga lulusan akan mudah terserap dan tak lagi bingung ke mana bekerja. 

"Pemikiran anak-anak kita ini kan sekolah untuk kerja. Bagaimana supaya industri yang selalu berkembang ini bisa nyambung dengan program studi yang kita punya," ujar Gus Yaqut.

Baca juga: Tiba-Tiba Terbangun Tengah Malam dan Ingin Meneruskan Tidur, Baca Doa Rasulullah SAW Ini

Keenam, PTKN harus perkuat jejaring internasional. Gus Yaqut mendorong civitas kampus PTKN untuk rajin mengikuti konferensi tingkat internasional. Selain menambah kualitas dari sisi keilmuan, forum-forum internasional juga sangat efettif untuk membangun jejaring. 

“Kalau ada forum internasional di Indonesia, ikuti. Kalau forumnya ada di luar negeri, kejar," kata dia.

Untuk mempercepat peningkatan kualitas ini, pada Kamis (7/12/2023) lalu, Gus Yaqut juga telah mengumpulkan 58 rektor PTKN seluruh Indonesia. 

Kegiatan ini juga dihadiri Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Direktur Diktis Kemenag Zainul Hamdi, jajaran Stafsus, Staf Ahli, dan Tenaga Ahli Menag. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement