Sabtu 09 Dec 2023 23:59 WIB

Presiden Palestina Sampaikan Pidato, Bicara Perang, Pemilu, dan Kemenangan Hamas

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendorong diakhirinya perang Gaza

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendorong diakhirinya perang Gaza
Foto:

Dia mengatakan, PA telah mematuhi semua kesepakatan damai yang ditandatangani dengan Israel sejak Kesepakatan Oslo 1993 dan pemahaman yang diikuti selama bertahun-tahun tetapi bahwa Israel telah mengingkari janjinya untuk mengakhiri pendudukan.

Pemilihan

Ditanya apakah dia akan mengambil risiko mengadakan pemilihan mengingat kemungkinan bahwa Hamas bisa menang seperti yang terjadi pada tahun 2006, dia berkata: "Siapa pun yang menang, ini akan menjadi pemilihan demokratis.”

Abbas mengatakan dia telah merencanakan untuk mengadakan pemilihan pada April 2021 tetapi utusan Uni Eropa mengatakan kepadanya sebelum tanggal jatuh tempo bahwa Israel keberatan dengan pemungutan suara di Yerusalem Timur sehingga dia terpaksa membatalkannya.

Dia bersikeras bahwa tidak akan ada pemilihan tanpa Yerusalem Timur, mengatakan PA mengadakan tiga putaran pemilihan di masa lalu yang termasuk Yerusalem Timur sebelum Israel memberlakukan larangan.Israel merebut Yerusalem Timur Arab dalam perang Timur Tengah 1967. Itu kemudian mencaploknya, menyatakan seluruh kota sebagai ibukotanya, sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional. Orang-orang Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Abbas tidak memberikan visi konkret tentang rencana pascaperang yang didiskusikan dengan pejabat AS, di mana PA akan mengambil alih kendali jalur tersebut, rumah bagi 2,3 juta orang. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel tidak akan menerima kekuasaan atas Gaza oleh Otoritas Palestina sebagaimana adanya.

"Amerika Serikat memberi tahu kami bahwa mereka mendukung solusi dua negara, bahwa Israel tidak diizinkan untuk menduduki Gaza, untuk menjaga kontrol keamanan Gaza atau untuk mengambil alih tanah dari Gaza," katanya mengacu pada rencana yang diapungkan oleh Israel untuk membangun zona keamanan di Gaza setelah perang.

"Amerika tidak memaksa Israel untuk mengimplementasikan apa yang dikatakannya,” kata Abbas.Dia mengatakan PA masih hadir di Gaza sebagai sebuah institusi dan masih membayar gaji bulanan dan pengeluaran yang diperkirakan mencapai 140 juta  dolar AS untuk karyawan, pensiunan dan keluarga yang membutuhkan. PA masih memiliki tiga menteri yang hadir di Gaza, tambahnya.

"Kami membutuhkan rehabilitasi, kami membutuhkan dukungan besar untuk kembali ke Gaza," kata Abbas.

Baca juga: Nubuat Rasulullah SAW tentang Konflik Internal Umat Muslim Terbukti

“Gaza hari ini bukanlah Gaza yang Anda tahu. Gaza hancur, rumah sakit, sekolah, infrastruktur, bangunan, jalan, dan masjid hancur. Tidak ada yang tersisa. Ketika kita kembali kita membutuhkan sumber daya, Gaza membutuhkan rekonstruksi,” terang Abbas.

"Amerika Serikat yang sepenuhnya mendukung Israel memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi di kantong," sambungnya.

"Itu adalah satu-satunya kekuatan yang mampu memerintahkan Israel untuk menghentikan perang dan memenuhi kewajibannya, tetapi sayangnya tidak. Amerika adalah kaki tangan Israel,” tegas Abbas. 

 

Sumber: arabnews  

photo
Dewan Keamanan PBB menggelar rapat darurat membahas resolusi gencatan senjata di Jalur Gaza pada Jumat (8/12/2023). - (Tim infografis republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement