Quraish mengatakan Marah diartikan sebagai tempat istirahat. Sedangkan Labid dimaknai menetap.
"Dia merasa berstirahat ketika membaca Alquran, dia menetap disana jadi dia bersahabat dengan Alquran," ujarnya.
Selain itu dirinya juga mengutip penafsiran yang disampaikan pemikir Aljazair Malik Bin Nabi. Quraish mengatakan, menurut Malik, jangan menilai baik buruknya sesuatu dengan mengaitkan pada sosok yang mengucapkannya.
"Nilailah segala sesuatu itu dari idenya buka dari orangnya walaupun itu diucapkan oleh Nabi Muhammad selama ucapan itu bersumber dari pribadi beliau bukan dari Allah SWT," kata Quraish Shihab.
Quraish menuturkan tafsir karya ulama Indonesia cukup banyak. Namun, menurutnya tidak banyak yang komplit 30 Juz.
Selain itu, tidak banyak juga menurutnya tafsiran dalam bahasa Indonesia. Ia berharap penafsiran Alquran dalam bahasa Indonesia perlu dirintis.
"Rintisan ini perlu sekarang," ucapnya.