REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengatakan akan mengalokasikan bantuan kepada Palestina dalam tiga tahap yang berbeda, yakni bantuan pada tahap darurat, tahap pemulihan, serta tahap pembangunan.
"Penyaluran bantuan untuk Gaza, Palestina, ini memerlukan strategi yang matang, untuk itu BAZNAS berkomitmen menyalurkan bantuan dalam tiga tahap. BAZNAS tidak hanya ingin membantu pada masa darurat, tetapi juga memastikan kelangsungan bantuan setelah situasi di Gaza, Palestina mereda," kata Ketua BAZNAS RI Noor Achmad dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (3/12/2023).
Dia memerincikan bahwa target penyaluran bantuan oleh BAZNAS kepada masyarakat Palestina pada tahap darurat mencapai 30 persen dari total dana terkumpul, sementara tahap pemulihan akan mendapatkan alokasi sebesar 20 persen, dan sisanya, yakni 50 persen, akan dialokasikan pada tahap pembangunan.
"Kami bersyukur kepada masyarakat Indonesia atas respons yang luar biasa. Infak yang telah kami terima mencapai Rp91 miliar, dan ini sudah melebihi dari target yang dicanangkan. Sejauh ini BAZNAS telah menyalurkan sebesar Rp21,2 miliar dengan total 81.943 penerima manfaat. Ini adalah bukti solidaritas kita yang luar biasa," kata Noor.
Pada masa darurat ini, BAZNAS telah bekerja sama dengan berbagai lembaga besar di Mesir untuk mempermudah penyaluran bantuan bagi masyarakat Palestina.
Lembaga tersebut, di antaranya Mishr Al-Kheir, Bayt Zakat Wa As-Shadaqat, serta Egyptian Red Crescent Society (Hilal Ahmar Mesir).
Noor menambahkan, BAZNAS bersama KBRI Mesir, dan pihak terkait akan terus berupaya untuk memastikan bantuan dapat sampai kepada masyarakat Palestina.
Ikuti Whatsapp Channel Republika