Rabu 29 Nov 2023 16:44 WIB

Perjalanan Laskar Manguni: Dari Pertahanan Regional Hingga Terbang dalam Kegelapan

Di Minahasa, Brigade Manguni didukung oleh mayoritas penduduk.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Laskar Manguni membawa pedang mengejar peserta Aksi Bela Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023).
Foto:

Sebagai reaksinya, Brigade Manguni kemudian mengirimkan sebagian personelnya yang terlatih militer ke Poso untuk mendukung umat Kristen setempat. Mereka aktif di Poso selama kurang lebih setengah tahun.

Personel yang dikirim itu beroperasi dengan nama kelelawar hitam (kelelawar hitam), yang diambil dari nama pakaian hitam dan kemampuan magis mereka untuk terbang tanpa suara di udara pada saat kegelapan. Mereka kembali ke utara ketika umat Kristen dan Muslim di Poso memutuskan untuk mencoba menyelesaikan konflik mereka tanpa mengganggu kehadiran pasukan bela diri non-lokal.

Di Minahasa, Brigade Manguni didukung oleh mayoritas penduduk, yang sebagian besar merupakan anggota cabang lokalnya. Seperti FBR (Forum Betawi Rempug), demikian sebut Bakker, Brigade Manguni menggunakan struktur komando dan teritorial mirip militer serta jaringan komunikasi yang sangat baik menggunakan Blackberry Messenger, telepon seluler, dan berbagai halaman Facebook.

Brigade ini secara populer dipandang sebagai garis pertahanan masyarakat yang utama terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh militan Muslim di sekitarnya dan negara-negara asing. Selain jihadis Indonesia, gerilyawan Muslim Filipina yang tergabung dalam kelompok Abu Sayyaf dari Mindanao dan jihadis dari Sulu disebutkan memiliki kemungkinan untuk menyerang wilayah masyarakat Minahasa.

Dekatnya perbatasan internasional menimbulkan ketakutan akan terulangnya 'perampasan tanah' seperti perampasan pulau Sipadan dan Ligitan oleh Malaysia melalui keputusan Mahkamah Internasional pada 2002, dan perselisihan internasional tentang blok Ambalat dan sumber daya lainnya di Laut Sulawesi.

"Kami seperti Linmas (Satuan Perlindungan Masyarakat), hanya saja lebih besar dan waspada terhadap lebih banyak jenis bahaya, sehingga kami dapat merespons dengan lebih baik," jelas seorang pemimpin Brigade Manguni kepada Bakker.

Menurut pemimpin itu...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement