Senin 27 Nov 2023 14:50 WIB

Bentrok Massa Pro-Israel di Bitung, Ketua PP Muhammadiyah: Bela Palestina Dilindungi UU

Prof Dadang Kahmad sangat menyesalkan terjadinya bentrokan sesama anak bangsa.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad.
Foto: Dok Muhammadiyah
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terjadi bentrokan antara massa bela Palestina dan pro-Israel yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka di Kota Bitung, Sulawesi Utara pada Sabtu (25/11/2023). Aparat setempat menyampaikan tujuh tersangka telah diamankan kepolisian setempat.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad sangat menyesalkan terjadinya bentrokan sesama anak bangsa di Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Baca Juga

"Itulah akibat dari kurangnya toleransi terhadap perbedaan pandangan, menyebabkan kekerasan," kata Prof Dadang kepada Republika, Senin (27/11/2023).

Prof Dadang menegaskan, polisi perlu mengusut tuntas sehingga terang benderang dan tidak melahirkan kerusuhan baru. Biasakan masyarakat memahami perbedaan. Ekspresi positif seperti membela Palestina dilindungi Undang-Undang (UU).

Di tempat lain, Tokoh Protestan Indonesia Philip Situmorang mengingatkan agar warga Indonesia tidak terpancing sehingga terjadi keributan dan sesuatu yang tidak diinginkan. Pemerintah Indonesia sudah berupaya menyampaikan bagi yang bertikai untuk menghentikan peperangan di Gaza, Palestina.

"Kita sebagai warga Indonesia hendaknya juga tidak mudah terpancing dengan isu-isu agama dalam melihat kondisi yang terjadi di Gaza," kata Philip kepada Republika, Senin (27/11/2023).

Philip juga mengapresiasi pihak keamanan dan pemerintah kota setempat yang telah sesegera mungkin mengatasi bentrokan tersebut. Mengapresiasi langkah cepat dan tepat yang dilakukan dalam menangani bentrok antara dua kelompok massa.

Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Setyo Budiyanto menyebutkan kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali, pascabentrok dua kelompok masyarakat pada Sabtu (25/11/2023).

“Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat, khususnya yang ada di Kota Bitung dan umumnya masyarakat Sulawesi Utara, serta seluruh masyarakat Indonesia, sampai dengan malam ini situasi dan kondisi di wilayah Kota Bitung aman dan terkendali,” kata Irjen Pol Setyo saat memberikan keterangan pers di Markas Polres Bitung, Ahad (26/11) malam.

Irjen Pol Setyo mengatakan, bentrokan tersebut mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan dua luka-luka. Terdapat tujuh terduga pelaku yang sudah ditangkap, pertama lima orang pelaku yang terkait dengan korban meninggal dan dua pelaku terkait korban yang mengalami luka-luka. Dari tujuh pelaku itu, satu pelaku masih di bawah umur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement