REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Berbagai bantuan langsung hingga penggalangan dana untuk rakyat Palestina terus dilakukan oleh Muhammadiyah. Terlebih di November 2023 ini menyusul meningkatnya eskalasi konflik di Gaza, dimana di November ini juga bertepatan dengan milad ke-111 Muhammadiyah.
Seperti penyaluran bantuan langsung yang dilakukan melalui Muhammadiyah Aid dan Lazismu beberapa hari lalu. Penyaluran bantuan dilakukan meski adanya blokade di Jalur Gaza menyusul meningkatnya eskalasi konflik di kawasan tersebut.
Bantuan berupa paket sembako diberikan kepada warga Palestina yang terdampak cukup parah seperti di Kota Gaza, wilayah selatan Jalur Gaza, dan daerah Jabalia di utara Jalur Gaza. Ada ribuan keluarga di kawasan tersebut yang menerima bantuan.
Penyalurannya pun dilakukan bekerja sama dengan mitra lokal yang ada di wilayah Gaza. Selain itu, penggalangan dana juga dilakukan untuk diberikan kepada rakyat Palestina.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan dana mencapai Rp 40 miliar selama dua periode pengumpulan. Periode pertama yakni dari 2018 hingga sebelum meningkatnya eskalasi konflik di 2023, sudah disalurkan bantuan untuk Palestina sebesar Rp 27 miliar.
Sedangkan, bantuan untuk periode kedua yang disalurkan Muhammadiyah mencapai Rp 13 miliar. “Kami PP Muhammadiyah menyampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga besar persyarikatan dan para simpatisan, serta seluruh keluarga yang memberikan keprihatinan untuk Palestina,” kata Haedar belum lama ini.
Dana yang terkumpul diserahkan dalam berbagai bentuk barang maupun makanan, obat, hingga program kemanusiaan. “Kami selain mengembangkan dan mengumpulkan dana untuk charity, kedermawanan, juga kedepan akan terus melakukan program empowerment dan resolusi konflik,” ucap Haedar.
Penyaluran bantuan kemanusiaan untuk Palestina tidak hanya dilakukan melalui mitra lokal yang ada di Palestina. Namun, juga melalui pemerintah Indonesia. Muhammadiyah mengirimkan bantuan dengan berkoordinasi bersama pemerintah Indonesia yang akan mengirim bantuan melalui Mesir dan Palang Merah.
Terkait dengan milad ke-111 di 2023 ini, Muhammadiyah mengusung tema 'Ikhtiar Menyelamatkan Semesta'. Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Hilman Latief mengatakan, dalam rangkaian milad di 2023 ini, ada tiga agenda besar yang sigelar Muhammadiyah sejak 16-18 November.
"Pertama ada konsolidasi nasional untuk membicarakan hal-hal terkait dengan isu-isu sosial, budaya, politik nasional, serta organisasi," kata Hilman kepada Republika, Jumat (17/11/2023).
Selain itu, juga diadakan Global Forum for Climate Movement dengan tema 'Promoting Green Culture Innovation and Cooperation'. Kegiatan ini, kata Hilman, menjadi satu isu yang relevan dengan konsen Muhammadiyah saat ini terhadap isu-isu lingkungan.
"Dimana kita ingin memberikan atau menerjemahkan tema 'Merawat Semesta'," ucapnya.
Selain itu, juga dilakukan Gerakan Infak Pendidikan (GIP) 111 yang diluncurkan di 2023 ini untuk menyongsong Milad ke-111 Muhammadiyah. "(GIP 111) Ini sebagai langkah untuk meneguhkan Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat sipil yang konsisten dalam memberikan layanan pendidikan dan membangun pusat-pusat keunggulan," jelas Hilman.