Rabu 15 Nov 2023 21:41 WIB

Ratusan Demonstran Belanda Desak Pemerintah Setop Pasok Senjata ke Israel

Ratusan orang berkumpul di Bandara Schiphol Amsterdam.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Para pengunjuk rasa dengan membawa bendera Palestina berkumpul di Bandara Schiphol Amsterdam menuntut Belanda setop pasok senjata ke Israel, Selasa (14/11/2023).
Foto: Anadolu Agency
Para pengunjuk rasa dengan membawa bendera Palestina berkumpul di Bandara Schiphol Amsterdam menuntut Belanda setop pasok senjata ke Israel, Selasa (14/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Para pengunjuk rasa dengan membawa bendera Palestina, meneriakkan slogan-slogan termasuk "Dari sungai ke laut, Palestina akan bebas". Mereka menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Ratusan orang berkumpul di Bandara Schiphol Amsterdam di Belanda untuk memprotes pemerintah karena memasok senjata ke Israel. Demonstrasi dalam solidaritas dengan Palestina dimulai di bandara pada Selasa.

Baca Juga

Unjuk rasa kemudian berlanjut di luar meskipun kondisi cuaca tidak menguntungkan. Para demonstran juga memprotes politikus di Uni Eropa dan AS karena mendukung Israel.

Max van den Berg, seorang pengunjuk rasa Belanda berusia 31 tahun, menyerukan diakhirinya pengeboman Israel di Gaza. Dia mengatakan tidak akan ada perdamaian tanpa keadilan.

"Akhiri genosida dan pendudukan," katanya, dilansir dari TRT World, Rabu (15/11/2023).

Pengunjuk rasa lain, Philip Block, menuduh pemerintah terlibat dalam kejahatan Israel di Gaza. Ia menyerukan politikus Belanda mengakhiri pasokan senjata ke Israel. Dia juga meminta para pejabat untuk bergabung dengan seruan gencatan senjata.

Israel telah meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Oktober 7.

Setidaknya 11.320 orang Palestina telah tewas, termasuk hampir 7.800 wanita dan anak-anak, sementara lebih dari 29.200 lainnya telah terluka, menurut angka terbaru dari otoritas Palestina.

Ribuan bangunan termasuk rumah sakit masjid dan gereja telah rusak atau hancur dalam serangan Israel. Korban meninggal Israel, sementara itu, mencapai 1.200, menurut angka resmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement