REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada Senin (13/11/2023) mengatakan seluruh penduduk Gaza saat ini mengalami kerawanan pangan akibat serangan Israel yang tanpa henti di Gaza.
"Pada titik ini, FAO menganggap seluruh penduduk di Gaza berada dalam kerawanan pangan," kata Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu dalam sebuah pernyataan.
Dia juga mengatakan sebelum eskalasi saat ini hampir 60 persen rumah tangga di Gaza mengalami kerawanan pangan atau rentan terhadap kerawanan pangan. Dongyu menambahkan bahwa FAO berkomitmen penuh untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak bagi penduduk di Jalur Gaza.
Dia menekankan gencatan senjata segera adalah sebuah prasyarat untuk ketahanan pangan. Hak atas pangan adalah hak asasi manusia yang mendasar.
Saat serangan Israel di Jalur Gaza memasuki hari ke-39, sebanyak 11.180 warga Palestina terbunuh, termasuk 7.700 perempuan dan anak-anak, dan sekitar 28 ribu lainnya menderita luka-luka, menurut data terbaru dari otoritas Palestina.
Selain itu, ribuan bangunan termasuk rumah sakit, masjid dan gereja mengalami kerusakan atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel di wilayah kantung yang terkepung sejak bulan lalu. Korban tewas di pihak Israel, sementara ini mencapai 1.200 jiwa, menurut data resmi.