Senin 13 Nov 2023 19:59 WIB

Politikus Israel Terang-terangan Serukan Pembunuhan Jurnalis Media Besar di Gaza

Reporters Without Borders mengecam seruan politikus Israel yang menargetkan jurnalis.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina berduka atas jenazah ayah mereka, Mohsem al Hegi, yang wafat dalam pengeboman Israel di depan kamar mayat Rumah Sakit al Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza, Senin, 13 November 2023.
Foto:

Dalam pernyataan pers, Reuters membantah memiliki jurnalis foto yang terkait dengan Hamas. Mereka menambahkan memperoleh foto dari dua fotografer lepas yang berbasis di Gaza yang berada di perbatasan pada pagi hari tanggal 7 Oktober, namun sebelumnya tidak memiliki hubungan dengan Hamas.

Mantan duta besar Israel untuk PBB Danny Danon berjanji memburu mereka (para jurnalis) bersama dengan Hamas. Beberapa pengawas kebebasan pers dan organisasi hak asasi manusia mengutuk tindakan pejabat Israel.

Pada Jumat, Reporters Without Borders mengecam seruan politikus Israel untuk menargetkan jurnalis di Gaza. Kelompok tersebut memperingatkan tuduhan terhadap lima reporter tersebut didasarkan pada dugaan yang tidak berdasar.

Pada 10 November, The Independent menggambarkannya sebagai tahun paling mematikan bagi jurnalis dalam tiga dekade. Setidaknya 35 reporter dan pekerja media Palestina terbunuh di Gaza dalam waktu satu bulan.

Di tengah serangan balasan Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung, jurnalis yang meliput perkembangan di Gaza telah terbunuh atau menjadi sasaran serangan siber, penangkapan, dan ancaman kekerasan. Serangan Israel sejauh ini membunuh lebih dari 11 ribu warga Palestina.

Biro media dan blok permukiman di Gaza juga telah dihancurkan oleh serangan udara Israel. Pengawas kebebasan pers telah memperingatkan kampanye disinformasi yang menargetkan jurnalis di Gaza, yang secara langsung membahayakan nyawa, keselamatan, dan kebebasan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement