REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Di tengah bombardir serangan yang terus berlanjut di Gaza, pasukan Israel juga menangkapi lebih dari 50 warga Palestina di beberapa wilayah di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut sebuah pernyataan dari Perhimpunan Tahanan Palestina pada Selasa (24/10/2023), pasukan Israel terus melanjutkan operasi penangkapan di Tepi Barat. Pada malam hari, pasukan Israel menangkap lebih dari 50 warga Palestina di sejumlah wilayah di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Pernyataan itu menambahkan jumlah warga Palestina yang ditangkap di Tepi Barat sejak dimulainya konflik mencapai lebih dari 1.265 jiwa.
Konflik di Gaza, yang berada di bawah pengeboman dan blokade Israel sejak 7 Oktober 2023, dimulai ketika kelompok Palestina Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa. Serangan mendadak ke segala penjuru itu mencakup serangkaian peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui. darat, laut, dan udara.
Serangan tersebut merupakan pembalasan Hamas atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Militer Israel kemudian melancarkan operasi militer udara tanpa henti dengan sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Jumlah warga Palestina yang gugur akibat serangan udara Israel meningkat menjadi 5.087 orang, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong Gaza yang diblokade tersebut. “Korban jiwa termasuk 2.055 anak-anak, 1.119 perempuan dan 217 orang lanjut usia,” kata kementerian tersebut, seraya menambahkan 15.273 orang juga terluka.
Sementara itu lebih dari 1.400 warga Israel tewas dalam serangan Hamas sejak 7 Oktober, menurut pihak berwenang Israel.