Sabtu 23 Sep 2023 16:03 WIB

Waketum MUI: Jaga Mulut dan Jari dari Hoaks Termasuk Membangun Moral Bangsa

Hoaks bisa menyebabkan perpecahan bangsa.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Berita Hoaks (Ilustrasi)
Foto: VOA
Berita Hoaks (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Wakapolri, Komjen Pol Agus Andrianto, meminta masyarakat untuk menjaga mulut dan jari agar tak menyebarkan kabar bohong atau hoaks jelang Pemilu 2024. Menyikapi itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud, merasa sepakat. Apabila hal itu dilakukan, maka bangsa ini akan terhindar dari perpecahan.

“Karena itu termasuk membangun moral bangsa, jika bangsa kita kuat untuk melawan berita hoaks, maka bangsa kita akan terhindar dari perpecahan bahkan sampai terhindar dari peperangan,” ujar Marsudi kepada wartawan, Sabtu (23/9/2023).

Baca Juga

Dia mengingatkan, perpecahan ataupun peperangan yang terjadi di beberapa negara berawal dari adanya hoaks yang tersebar di media sosial. Menurut dia, bangsa-bangsa yang rentan perpecahan akan mudah untuk diadu domba dengan berita hoaks, baik dari luar maupun dalam tanpa sadar.

“Bangsa-bangsa yang rentan perpecahan akan mudah diadu domba dengan berita hoaks, baik dari luar yang menggunakan orang dalam dengan tanpa sadar,” kata dia.

Sebab itu, Marsudi mengatakan, mulai dari sekarang, semua pihak harus sadar dan tanggap terhadap hal-hal sederhana yang dapat merugikan bangsa. Dia menjelaskan, ajaran agama melarang untuk berbohong. Apabila dalam melihat atau mendengar suatu kabar terbesit rasa keganjilan, maka yang harus diutamakan adalah melakukan tabayyun.

“Ajaran agama melarang untuk berbohong, jika ada terbesit rasa keganjilan, maka utamakan untuk melakukan Tabayyun,” jelas dia.

Sebelumnya Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto, mengingatkan masyarakat untuk menjaga kondusifitas menjelang Pemilu 2024. Agus meminta agar masyarakat dapat menjaga pikiran, perkataan dan perilaku agar tidak mudah menyebar berita hoaks, terlebih ke media sosial.

Jika tidak dijaga, Agus mengaku khawatir akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, mulai dari perpecahan hingga terjerat pidana. Menjelang pemilu, terutama pemilihan presdien, Agus menyampaikan, biasanya banyak kabar bohong yang bertebaran. Untuk itu, Agus pun meminta kepada masyarakat agar mampu menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan kabar bohong tersebut.

"Jaga mulut jangan sembarangan menyampaikan ucapan tidak benar, dan jaga jari jangan sampai menyebarkan berita hoaks yang belum tentu kebenarannya," ujar Agus di acara Bakti Sosial Polri Presisi di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Medan (Unimed), Sumatera Utara, Kamis (21/9/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement