Selasa 19 Sep 2023 13:58 WIB

Gandeng UEA, Jokowi Bantu Bangun Universitas Nahdlatul Ulama

Universitas Nahdlatul Ulama akan hasilkan SDM berkualitas bangun bangsa.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rais Aam PBNU LH Miftachul Akhyar dan Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat sambutan dan membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas dan Konbes NU) 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023).
Foto: Dok PBNU
Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rais Aam PBNU LH Miftachul Akhyar dan Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat sambutan dan membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas dan Konbes NU) 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memfasilitasi kerja sama bilateral dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk mewujudkan pembangunan gedung kembar sembilan lantai Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.

"Pemerintah mendukung peningkatan kualitas pendidikan di NU," kata Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Senin.

Baca Juga

Salah satu bentuk dukungan yang diberikan pemerintah adalah mewujudkan keinginan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf untuk merealisasikan pembangunan UNU di Yogyakarta.

Presiden Jokowi mengatakan pembangunan Gedung UNU Yogyakarta yang bergulir sejak setahun terakhir telah merampungkan satu bangunan gedung bertingkat sembilan lantai.

Tingkatan lantai Gedung UNU Yogyakarta, kata Presiden Jokowi, memiliki filosofi penting bagi keluarga besar NU yang merepresentasikan sembilan tokoh penyebar agama Islam yang paling populer, yakni sembilan wali (Wali Songo).

"Tinggi sembilan lantai itu penting dan saya saat itu tidak mau dinego. Harus sembilan lantai, sebab angka sembilan itu penting bagi NU. NU itu bintang sembilan, sembilan itu Wali Songo, songo kan sembilan," katanya.

Meski gedung baru itu masih dalam tahap finalisasi pemasangan interior dan furnitur, kata Presiden Jokowi, sudah mulai dipergunakan oleh Nahdiyin.

"Walau belum diresmikan, artinya ini produktif. Belum diresmikan sudah digunakan. Namun bukan hanya gedung yang penting, yang penting adalah programnya," kata Presiden Jokowi.

Selain itu Presiden Jokowi juga terlibat aktif dalam perluasan fasilitas pendidikan UNU Yogyakarta melalui strategi diplomasi di KTT G-20 di India.

Presiden Jokowi menyampaikan ketertarikan UEA untuk membangun gedung tambahan setinggi sembilan lantai untuk MBZ School of Future Studies.

"Baru dua pekan yang lalu saya juga berbicara lagi dengan Yang Mulia Mohammed bin Zayed (MBZ) di KTT G-20 India. Saya berbicara setengah jam, saya singgung lagi masalah ini (UNU Yogyakarta)," katanya.

Kepada Presiden Jokowi, Presiden ketiga UEA itu memastikan kerja sama bilateral berupa pembangunan gedung tambahan sembilan lantai di lingkup UNU Yogyakarta sedang dalam proses.

Menurut Presiden Jokowi, MBZ akan mengutus Menteri Energi UEA Suhail Mohammed Faraj Al Mazroui ke Indonesia untuk mendiskusikan lebih lanjut proyek pengembangan UNU Yogyakarta.

"Jadi saat ini UNU Yogyakarya sedang kita fasilitasi untuk bekerja sama dengan EUA dan pendirian MBZ School of Future Studies sedang dalam proses," ujarnya.

Kerja sama gedung kembar tersebut diharapkan Presiden Jokowi mampu merepresentasikan kedekatan Indonesia dengan dunia Islam.

"Saya minta agar UNU Yogyakarta ini bisa menjadi lokomotif yang menarik banyak lembaga pendidikan tinggi NU untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk bersaing menjadi tenaga profesional, untuk bersaing menjadi enterpreneur, menjadi wirausaha dan tetap berakar kuat kepada ke-NU-annya," kata Presiden Jokowi yang disambut tepuk tangan hadirin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement