Ahad 17 Sep 2023 20:00 WIB

Sembilan Imam Amerika Lakukan Dialog Antaragama di Israel, Malah Lontarkan Pujian

Para imam Amerika Serikat malah memuji capaian Israel

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi bendera Israel. Para imam Amerika Serikat malah memuji capaian Israel.
Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani
Ilustrasi bendera Israel. Para imam Amerika Serikat malah memuji capaian Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON D C – Sebuah delegasi yang terdiri dari sembilan imam dari seluruh Amerika Serikat baru-baru ini mengunjungi Israel. 

Mereka berangkat dalam misi antaragama, yang diselenggarakan oleh organisasi nirlaba Sharaka, yang berarti kemitraan dalam bahasa Arab.

Baca Juga

Kedatangan para imam ini dipimpin Dr Talib Shareef, Imam Kepala Masjid Muhammad di Washington, DC Kehadiran mereka mengikuti misi antaragama sebelumnya yang diselenggarakan Sharaka dan lainnya, seperti delegasi Arab ke Israel awal tahun ini dan delegasi Muslim Amerika ke Israel dan Bahrain akhir tahun lalu.

Para imam bertemu dengan para rabi Israel dan belajar tentang Yudaisme dan Israel. Mereka juga berpartisipasi dalam lokakarya dialog antaragama dalam kemitraan dengan Blickle Institute for Interfaith Dialogue.

Selama kegiatan, anggota delegasi terlibat dalam perbincangan tentang perdamaian, rekonsiliasi dan pemahaman antar agama Ibrahim. Sebuah deklarasi persahabatan ditandatangani para imam, Sharaka dan Blickle Institute.

Selama berada di Israel, delegasi diajak mengunjungi situs bersejarah dan keagamaan di negara tersebut, serta belajar tentang budaya, masyarakat dan politik Israel. Mereka juga membahas geopolitik kawasan, menekankan dampak positif Perjanjian Abraham dalam memajukan perdamaian di Timur Tengah.

Tidak hanya itu, mereka mengunjungi dua desa Arab di Israel dan bertemu dengan warga Arab-Israel, termasuk seorang walikota, seorang imam, seorang pakar geopolitik dan pendidik teknologi. Delegasi juga bertemu dengan tiga aktivis perdamaian Palestina.

“Meskipun singkat, (kunjungan kami ke Yad Vashem) sangat menyentuh. Saya pikir para perencana pameran melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menjangkau jiwa manusia,” kata Imam Rashad Abdul-Rahman dari Atlanta, Georgia, dikutip  di Spectator, Kamis (14/9/2023).

Imam Abdul Lateef SHuayb Haneef dari Dallas, Texas, menyatakan bagian favoritnya dari perjalanan ini adalah berdoa di Tembok (Barat) dan berkumpulnya tiga agama di Yerusalem untuk menghormati Allah SWT dan Rumah-Nya. 

Dia menegaskan bahwa tidak ada kekerasan yang bisa ditoleransi di tempat-tempat suci Yerusalem.

Selama melakukan perjalanan tersebut, Imam Benjamin Abdul-Haqq menyebut dia ingin setiap pihak menahan diri dari berprasangka buruk terhadap Israel, utamanya dari pemberitaan media. Berdasarkan pengalaman yang dia jalani, toleransi dan pengertian adalah tema utamanya.

Baca juga: Saat Anda Terbangun Malam Hari dan Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Ini

Abdul-Haqq lantas menekankan pentingnya dialog antaragama dalam agama-agama Ibrahim, untuk mengoreksi kesalahan informasi tentang agama lain.

“Kepada sesama umat Islam, jika Islam itu tentang perdamaian, maka buktikanlah. Bagi keluarga Kristen saya, jika agama Kristen adalah tentang cinta, maka buktikanlah. Kepada sesama keluarga Yahudi saya, jika Yudaisme adalah tentang keadilan, maka buktikanlah,” ujar dia. 

Setelah kunjungan ini, para delegasi berharap dapat mempromosikan dialog antaragama dan rekonsiliasi di Amerika Serikat. 

Direktur Eksekutif Sharaka, Dan Feferman, menyebut para imam berharap kunjungan mereka akan berdampak pada perspektif di kawasan ini, terutama pandangan orang Israel dan Palestina. 

“Para imam yang berpartisipasi sudah melihat minat dari para imam lain di Amerika Serikat untuk mengunjungi Israel dan belajar lebih banyak," ucap Feferman. 

 

Sumber: spectator

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement