Jumat 01 Sep 2023 18:26 WIB

KH Bisri Syansuri, Pendiri Pesantren Denanyar yang Peduli Kaum Perempuan

Setelah mondok di Tebuireng, Kiai Bisri melanjutkan pendidikannya ke Makkah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Pesantren Denanyar
Foto:

Memasuki usia 15 tahun, Bisri meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk melanjutkan perjalanan intelektualnya ke berbagai pesantren. Dia pun akhirnya belajar kepada kedua tokoh agama terkenal pada waktu itu, yaitu Kiai Kholil Kasingan dan Kiai Syu’aib Sarang Lasem di Rembang. Dia belajar kepada gurunya tersebut hanya pada bulan Ramadhan.

Setelah dari Rembang, ia melanjutkan pendidikannya ke pesantren Demangan Bangkalan, Madura. Ia berguru pada seorang ulama besar, Syaikhona Kholil Bangkalan. Ia tertarik belajar ke sana karena Kiai Kholil merupakan waliyullah yang menguasai ilmu fiqih dan tasawuf.

Saat berguru ilmu agama kepada Kiai Kholil, ia juga bertemu dengan KH Wahab Hasbullah, seorang santri asal Tambak Beras Jombang yang kemudian menjadi teman karibnya dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia. Selain menjadi teman karib dalam perjuangan, Kiai Wahab kelak juga menjadi kakak iparnya. Karena, Kiai Bisri menikah dengan adik perempuan Kiai Wahab.

Setelah dari Bangkalan, ia pun berguru kepada KH Hasyim Asy’ari di Tebuireng Jombang pada 1906. Ia pindah ke Tebuireng atas ajakan Kiai Wahab Hasbullah. Selama enam tahun di Tebuireng, Kiai Bisri belajar tentang fikih, tauhid, tafsir, hadits dan lain-lain.

Setelah mondok di Tebuireng, Kiai Bisri melanjutkan pendidikannya ke Makkah beserta sahabat karibnya, KH Wahab Hasbullah. Ia belajar di Makkah dari 1911 sampai 1914 M. Setelah kembali ke tanah air, barulah mendirikan pesantren Denanyar pada 1917 M.

Awalnya, pesantren Denanyar ini hanya...

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement