Sabtu 26 Aug 2023 14:46 WIB

Kader Muhammadiyah Siap Jadi Pandu Digital

Pembentukan pandu digital adalah kolaborasi Muhammadiyah dengan Kemenkominfo RI.

Seminar dan workshop Pembentukan Pandu Digital di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta, Sabtu (26/8/2023).
Foto: dok rep hasanul rizqa
Seminar dan workshop Pembentukan Pandu Digital di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta, Sabtu (26/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah terus mendukung penguatan literasi digital masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. Hal itu disampaikan Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Muchlas MT.

Salah satu ikhtiar yang dilakukan Persyarikatan ialah melatih kader-kader Muhammadiyah melalui training of trainers (ToT). Harapannya, mereka bisa menjadi pencerah di tengah masyarakat pengguna internet.

Baca Juga

MPI PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI untuk menggelar seminar dan workshop Pembentukan Pandu Digital Sektor Pendidikan, hari ini. Menurut Muchlas MT, kader-kader Muhammadiyah siap menjadi pandu untuk memberikan literasi digital kepada masyarakat. Terlebih lagi, dalam konteks Indonesia menghadapi disrupsi pada semua lini kehidupan.

 

Pembentukan pandu digital ini, lanjut rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu, diikuti oleh unsur-unsur pimpinan majelis, lembaga dan biro, serta perwakilan organisasi-organisasi otonom Muhammadiyah. Begitu pula sejumlah pimpinan perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Jabodetabek, pimpinan PTM Yogyakarta, amal usaha Muhammadiyah (AUM), serta pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta.

Menurut Muchlas, kerja sama dengan Kemenkominfo RI ini strategis dan bermanfaat untuk upaya meningkatkan literasi digital Indonesia. Sebab, Muhammadiyah memiliki banyak amal usaha, perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga pendidikan dasar yang tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.

"Kita memiliki 171 PTM. Sepertiganya berbentuk universitas. Begitu pun ribuan SMP dan tingkat MTS, PAUD dan TK yang jumlahnya lebih dari 20 ribu (unit). Ini jadi sasaran literasi digital," kata dia saat membuka acara di ruang seminar Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Sabtu (26/8/2023).

Muchlas mengatakan, literasi digital sangat diperlukan dalam membekali seluruh lapisan masyarakat, khususnya yang bergiat dalam bidang pendidikan. "Sekolah-sekolah harus dibekali (literasi digital) sehingga perlu disiapkan para pemandu untuk sekolah-sekolah dan PTM," ujar dia.

Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemenkominfo RI Bambang Tri Santoso mengatakan,  pihaknya sedang gencar melakukan gerakan literasi digital. Di sinilah peran penting pandu digital sebagai fasilitator atau pendamping masyarakat agar cakap dalam menggunakan internet, termasuk bermedia sosial. 

"Ini penting karena indeks literasi digital kita masih tertinggal. Untuk ketertinggalan itu mari sama-sama berkolaborasi karena Muhammadiyah merupakan organisasi yang besar untuk membantu pemerintah melaksanakan literasi digital," katanya. 

Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, pembentukan pandu digital menjadi sebuah kolaborasi sangat bagus antara Muhammadiyah dan Kemenkominfo.

"Di Muhammadiyah sendiri sedang menjalankan digitalisasi, dimulai seminar pra-muktamar di UAD. Bagaimana lima tahun ke depan menyukseskan digitalisasi di Muhammadiyah," kata Dadang.

Hadir sebagai pembicara dalam acara seminar sehari itu antara lain ialah guru besar Fisip Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Henry Subiakto dan Direktur TvMU, Dr Makroen Sanjaya.

photo
Pembentukan Pandu Digital ini sebagai hasil kolaborasi antara PP Muhammadiyah dan Kemenkominfo. - (dok ist)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement