Rabu 23 Aug 2023 07:41 WIB

Mau Tahu Tiga Besar Negara Penghasil Konten Islamofobia? Ini Penjelasannya

Banyak negara abaikan PBB untuk hentikan islamofobia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi gerakan melawan islamofobia.
Foto:

Studi tersebut dibuat oleh Islamic Council of Victoria (ICV), badan Muslim puncak di negara bagian Victoria, Australia yang mewakili sekitar 270.000 anggota komunitas. Mereka menemukan hampir empat juta postingan anti-Muslim dibuat selama periode 24 bulan, antara 2017 dan 2019.

ICV juga menandai adanya lingkaran setan kebencian yang terwujud dalam serangan daring dan luring, terhadap komunitas global. Pengguna di India, di sisi lain, menghasilkan lebih dari separuh postingan yang penuh kebencian dan menyakitkan ini.

Di antara pengguna X yang berbasis di India, para peneliti menyalahkan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di negara tersebut, atas penyebaran dan penguatan kebencian anti-Muslim. “(BJP) secara aktif menormalkan kebencian terhadap Muslim sehingga 55,12 persen tulisan kebencian Muslim sekarang berasal dari India,” kata mereka dalam laporannya, dikutip di TRT World, Rabu (23/8/2023).

ICV juga menunjuk pada undang-undang diskriminatif yang menyangkal kewarganegaraan Muslim dan hak-hak sipil lainnya, atas munculnya kebencian anti-Muslim secara daring di antara akun media sosial India itu. 

Di Amerika Serikat, proliferasi kebencian anti-Muslim di X hampir tidak dapat dipisahkan dari retorika dan kebijakan penuh kebencian mantan presiden Donald Trump. Sosok ini menempati peringkat ketiga, sebagai pengguna yang paling sering disebut dalam postingan anti-Muslim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement